... tak hanya diajak dialog, tapi diminta jaminan tak bikin sulit negara. Kalau sudah diminta jaminan tetap begitu, baru diambil langkah selanjutnya
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menilai pembubaran organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang dianggap kerap melakukan tindak kekerasan bukan solusi efektif untuk menghentikan kekerasan.

"Karena kebebasan berserikat dijamin. Artinya, bisa saja sekarang dibubarkan, tapi nanti pasti muncul nama baru. Misalnya FPI dibubarkan, nanti bisa saja muncul FPI Perjuangan," kata Hasyim di sela-sela menerima kunjungan puluhan pendeta dari berbagai daerah di Jawa di kantor ICIS, Jakarta, Senin.

Menurut Hasyim, jauh lebih baik jika para pemimpin ormas yang dianggap keras itu diajak bicara oleh pemerintah, ditanya apa yang mereka mau dan diminta jaminan tanggung jawab mereka terhadap kehidupan bernegara, NKRI, Pancasila, dan lain-lain.

"Jadi, tak hanya diajak dialog, tapi diminta jaminan tak bikin sulit negara. Kalau sudah diminta jaminan tetap begitu, baru diambil langkah selanjutnya," kata Hasyim.

Dikatakannya, aturan yang memungkinkan pembubaran ormas yang dianggap keras sama banyaknya dengan landasan hukum untuk membubarkan Ahmadiyah.

"Pasti akan ada tuntutan agar Ahmadiyah dibubarkan," kata Hasyim seraya mengingatkan bahwa kondisi akan bertambah kacau jika ormas yang dianggap keras dibubarkan, sementara Ahmadiyah justru dibiarkan.

Terkait terbelahnya kelompok Islam dalam menyikapi Ahmadiyah, sebagian menghendaki pembubaran dan sebagian lainnya menolak, Hasyim menilai hal itu bukan berarti ada perpecahan di kalangan Islam.

"Yang ada perbedaan visi penyelesaian karena berangkatnya juga berbeda. Sebagian menganggap Ahmadiyah sebagai penistaan agama, sebagian yang lain menilai ini persoalan kebebasan beragama, soal HAM," kata Hasyim.

Hasyim sendiri berpandangan Ahmadiyah bukan persoalan kebebasan beragama, tetapi kasus penodaan agama karena mengaku Islam tetapi ajarannya menyimpang dari Islam.

"Kalau kasus agama seperti ini tidak tepat dilihat dari HAM, karena orang tidak beragama pun diperbolehkan jika ukurannya HAM," katanya.

Yang jelas, tambah Hasyim, selama persoalan Ahmadiyah tidak diselesaikan secara tuntas, maka potensi kerawanan akan tetap ada dan sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan sebagai pemicu konflik horizontal oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Hasyim mengusulkan agar Ahmadiyah dikeluarkan dari Islam dijadikan agama tersendiri, dengan demikian potensi kerawanan bisa dikurangi, dan negara pun wajib melindungi mereka sebagai warga negara.

"Gus Dur saja bisa menjadikan Konghuchu agama, masak kalah dengan Gus Dur yang begitu saja kok repot," kata Hasyim.
(S024/E001)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011