Mamuju (ANTARA News) - Mahasiswa di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat yang tergabung dalam Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Mamuju memprotes kehadiran Forum Mahasiswa Indonesia Sulawesi Barat.

Ketua Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Mamuju (Hipermaju) Sulbar, Jasman di Mamuju, Selasa, mengatakan, kehadiran Forum Mahasiswa Indonesia Sulawesi Barat (Formi Sulbar) yang dideklarasikan 1 Februari 2011, sebagai organisasi yang mewadahi seluruh organisasi di lima Kabupaten di Sulbar, dinilai sangat berbau politis.

"Organisasi itu diduga syarat kepentingan mendekati pilkada Sulbar yang akan digelar 2011 mendatang, karena pembentukannya sangat tergesa-gesa dengan tidak melibatkan seluruh organisasi mahasiswa yang ada di Provinsi Sulbar," katanya.

Apalagi, kata dia, kehadiran organisasi mahasiswa Formi Sulbar yang diharapkan akan menjadi organisasi seluruh mahasiswa di Sulbar tersebut digagas oleh mahasiswa tidak seluruhnya berasal dari Sulbar tetapi tetapi dari Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulbar, yang dipelopori Hatta Nurdin.

Menurut dia, kehadiran Formi Sulbar tidak pernah disepakati sejumlah organisasi mahasiswa di lima Kabupaten di Sulbar di antaranya pengurus organisasi mahasiswa Kabupaten Polman yakni KPM-PM, organisasi mahasiswa Kabupaten Majene yakni IPPMIMM dan IM3I, di Kabupaten Mamuju dengan organisasinya HIPERMAJU, Mamuju utara dengan organisasinya HIPMA MATRA, serta Kabupaten Mamasa dengan organisasinya GEMA PUS dan KAMPUS.

Ia mengatakan, karena adanya klaim organisasi bagi seluruh mahasiswa di Sulbar itu, maka Hipermaju sebagai salah satu organisasi mahasiswa di tingkat Kabupaten di Provinsi Sulbar menolak pembentukan organisasa mahasiswa Sulbar dengan diwadahi oleh Formi Sulbar itu karena tujuannya bukan kebutuhan mahasiswa Sulbar melainkan tujuan politis untuk kepentingan di pilkada Sulbar.

"Bukannya kami tidak ingin diwadahi organisasi tingkat Provinsi Sulbar tetapi harus jelas pembentukannya dan melalui prosedur dan mekanisme yang disepakati seluruh organisasi yang sebelumnya ada di setiap kabupaten di Provinsi Sulbar ini," katanya.

Oleh karena itu ia menolak pembentukan organisasi Formi Sulbar itu dan tidak mengakuinya karena dinilai melecehkan organisasi- organisasi mahasiswa yang sebelumnya sudah ada di Sulbar apalagi saat dibentuk tidak mengikutkan sejumlah tokoh organisasi mahasiswa di Sulbar. (MFH/A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011