Solo (ANTARA News) - Perum Bulog Subdivisi Regional Wilayah III Surakarta, Februari 2011 mulai menyerap gabah hasil panen petani, untuk memenuhi ketersediaan pangan di tujuh daerah kabupaten dan kota setempat.

Bulog Surakarta hingga saat ini, telah menyerap gabah hasil panen petani mencapai 1.900 ton setara beras, kata Kepala Perum Bulog Subdivre Wilayah III Surakarta, Tri Fajarjanto, di Solo, Selasa.

Menurut dia, pengadaan pangan tersebut meliputi wilayah Kabupaten Sragen, Sukoharjo, Karanganyar, Klaten, Boyolali, Wonogiri, dan Kota Surakarta. Pihaknya menargetkan pada kegiatan itu, hingga Maret 2011 sekitar 35.000 ton setara beras.

"Kami tahun ini memiliki prognosa pengadaan pangan sebanyak 110 ribu ton setara beras," katanya.

Menyinggung masih cukup jauhnya mengadaan pangan dari target, pada Maret bulan depan, dia mengakui, memang terkendala harga gabah di pasaran saat ini, masih di atas harga pembelian pemerintah (HPP).

Menurut dia, harga gabah kering panen saat ini, dijual antara Rp2.650 per kilogram hingga Rp2.700/kg, sedangkan HPP ditetapkan masih menggunakan pada tahun sebelumnya, yakni Rp2.640/kg.

Kendati demikian, pihaknya bersama sejumlah rekanan Bulog terus berupaya melakukan pengadaan pangan di wilayah Surakarta, meski sedikit terhambat dengan harga yang ditetapkan masih di bawah harga pasar.

Terhambatnya pengadaan pangan tersebut, menurut dia, karena banyak petani dari hasil panennya yang menjual di pasaran, harga lebih tinggi dibanding HPP.

Ia menjelaskan, persediaan pangan di Surakarta, hingga saat ini sekitar 11.000 ton. Jumlah itu, dapat memenuhi kebutuhan hingga Maret bulan depan.

Karena, kata dia, pihaknya melayani menyalurkan beras rakyat miskin di tujuh kabupaten dan kota, di Surakarta, setiap bulan mencapai 7.100 ton.

Kendati demikian, pihaknya terus berupaya menyerap gabah petani pada masa panen pertama yang diperkirakan bulan April 2011.

Kondisi cuaca cukup, kata dia, sangat mendukung untuk pengadaan gabah, dan setidaknya mampu mendekati jumlah yang ditargetkan untuk mencukupi ketersediaan pangan di wilayah ini.

Menurut dia, stok beras maupun gabah, tersimpan di sembilan gudang Bulog yang tersedia, yakni Masaran (Sragen), Duyungan (Karanganyar), Ketandan, Karangwuni, dan Delanggu (Klaten), Wonogiri, Mojolaban, Grogol, dan Kartasura (Sukoharjo).

Sementara Warsono (45) petani asal di Desa Jembungan, Banyudono, Boyolali, mengatakan, harga gabah kering panen di pasaran saat ini mencapai Rp2.700/kg hingga Rp3.000/kg atau masih di atas HPP. Sehingga, gabah hasil panennya dijual ke tengkulak yang menawarkan harga tertinggi.

"Harga gabah di pasaran cukup bagus. Sehingga, petani memilih menjual gabahnya pada penawaran tertinggi," katanya. (B018/S006/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011