Samarinda (ANTARA News) - Polresta Samarinda, Kalimantan Timur, masih menunggu keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan Striker Deltras Sidoarjo, Marcio Souza, terhadap Ketua Panitia Pertandingan Liga Super Indonesia (LSI), Tomy Ermanto.

Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Komisaris Arif Budiman kepada wartawan, Rabu (16/2), menyatakan, pemeriksaan terhadap saksi termasuk Marcio Saoza sebagai terlapor dan Legal Deltras Sidoarjo, Makin Rahmat, telah rampung.

"Semua saksi baik pelapor maupun telapor termasuk beberapa pengurus kedua kesebelasan telah kami mintai keterangaan. Jadi, saat ini kami tinggal menunggu keputusan Komdis PSSI," ungkap Arif Budiman.

Pihak Polresta Samarinda lanjut Arif Budiman,pada pekan lalu juga telah meminta keterangan dari Sekretaris Pengprov PSSI Kaltim, Slamet Bardiyanto.

"Dari keterangan Sekretaris Pengprov PSSI Kaltim itu dikatakan, keributan yang juga disertai dugaan penganiyaan terhadap Ketua Pertandingan Persisam Putra Samarinda-Deltras Sidoarjo, Tomy Ermanto, itu masuk dalam ranah PSSI sehingga kami harus menunggu keputusan Komdis PSSI untuk menentukan apakah kasus ini akan tetap diproses hukum atau diserahkan sepenuhnya pada sanksi PSSI," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda itu.

Namun, Kasat Reskrim Polresta Samarinda tersebut mengaku belum bisa memastikan kapan keputusan Komdis PSSI tersebut akan diberikan.

"Kami masih menunggu dan belum bisa memastikan kapan keputusan itu akan disampaikan. Keterangan dari Sekretaris Pengprov PSSI Kaltim itu juga telah disampaikan ke Tomy Ermanto sebagai pelapor namun sejauh ini dia belum mencabut laporannya," kata Arif Budiman.

Kasus penganiayaan yang diduga dilakukan Striker Deltras Sidoarjo, Marcio Souza terhadap Ketua Panitia Pertandingan Liga Super Indonesia (LSI) Persisam-Deltras, Tomy Ermanto, terjadi saat laga lanjutan LSI di Stadion Segeri Samarinda, pada Kamis, 3 Februari 2011 lalu.

Keributan laga lanjutan LSI itu bermula saat kubu Deltras Sidoarjo memprotes proses terjadinya gol Persisam Putra Samarinda di menit ke-85 babak kedua.

Pihak Deltras Sidoarjo menilai, terjadi pelanggaran sebelum gol tercipta, namun wasit tetap mengesahkan gol tersebut.

Saat terjadi protes itulah, suporter Persisam Putra Samarinda melempari ofisial dan para pemain Deltras Sidoarjo hingga terjadi pemukulan.

Walaupun sempat terhenti akibat insiden tersebut, namun pertandingan tetap dilanjutkan dan hingga wasit meniup peluit panjang Persisam Putra Samarinda unggul 1-0 atas tamunya, Deltras Sidoarjo.

Tomy Ermanto yang mengaku menjadi korban, langsung melaporkan kejadian itu ke Polresta Samarinda.

Pada Kamis malam hingga Jumat dinihari (4/2) polisi akhirnya memeriksa Marcio Souza dan Legal Deltras Sidoarjo. (A053/A041/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011