Longsor yang terparah berada di daerah puncak Gunung Dempo, kawasan Kecamatan Dempo Utara, tepatnya di Dusun Janang berbatasan dengan Kecaman Tanjungsakti, Kabupaten Lahat
Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Longsor yang terjadi di kawasan Gunung Dempo, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, kian meluas terutama pada kawasan lereng hingga daerah puncak di Kecamatan Dempo Utara dan Pagaralam Utara.

Wartawan ANTARA yang mengunjungi lokasi longsor, Jumat, melaporkan ada sekitar enam titik kawasan Gunung Dempo yang longsor, dan terparah berada di Kelurahan Agunglawangan, Kecamatan Dempo Utara yang mencapai lebar ratusan meter.

"Memasuki musim penghujan sudah berulang kali terjadi longsor di daerah Gunung Dempo, dan bahkan ada enam titik lereng gunung tersebut amblas ratusan meter dengan ketinggian mencapai ribuan meter," kata warga setempat, Awanudin.

Dia merincikan, daerah longsor meliputi empat titik di Kampung IV Kelurahan Gunung, Kecamatan Pagaralam Utara, dua titik di Dusun Janag, Kelurahan Agunglawangan, Kecamatan Dempo Utara.

"Longsor yang terparah berada di daerah puncak Gunung Dempo, kawasan Kecamatan Dempo Utara, tepatnya di Dusun Janang berbatasan dengan Kecaman Tanjungsakti, Kabupaten Lahat," ujar dia pula.

Daerah longsoran itu berada di bibir puncak Gunung Dempo bagian tenggara dengan ketinggian diperkirakan 3.150 dari permukaan laut (dpl), dan kawasan itu sulit dijangkau meskipun dengan mendaki dan memang bukan wilayah pendakian," kata Ketua Tim SAR Pagaralam, Anton Umar.

Longsor yang terjadi beberapa waktu lalu, hanya mencapai ratusan meter, tapi yang terjadi saat ini diperkirakan mencapai ribuan meter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kota Pagaralam, Edy Thamrin, mengakui kondisi cuaca di Pagaralam musim penghujan ini, sehingga menjadi cukup rawan terjadi bencana alam, seperti longsor dan banjir bandang.

"Kami akan segera melakukan pendataan longsor yang terjadi di Gunung Dempo, termasuk luas kawasan hutan yang mengalami kerusakan dan persiapan langkah penanggulangannya," ujar dia.

(U005*B014/E001/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011