Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah DKI Jakarta akan memperketat seleksi peserta lelang jasa pencetakan soal ujian nasional (UN) 2011 untuk menghindari kemungkinan kebocoran soal yang diduga bersumber dari proses pencetakan.

"Kami belajar dari evaluasi pelaksanaan UN tahun sebelumnya, diantaranya telah terjadi kebocoran soal di sejumlah daerah yang diduga kebocoran soal bersumber dari percetakan," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinisi DKI Jakarta Yudi Taufik Mulyanto di Jakarta, Jumat.

Seleksi perusahaan peserta lelang pencetakan soal UN menurut Taufik Yudi menjadi perhatian khusus sebagai bagian dari persiapan pelaksanaan UN tahun 2011 di wilayah DKI Jakarta agar seluruhnya berjalan lancar.

"Tetapi yang utama kami berharap persentase kelulusan siswa kelas 12 dapat tetap dipertahankan kalau perlu persentase kelulusannya meningkat yang diraih dengan cara jujur dan bersih," katanya.

Pemprov DKI menyatakan tidak main-main dalam memilih perusahaan pencetakan soal UN dengan cara menetapkan persyaratan ketat, antara lain perusahaan harus memiliki security printing, berpengalaman mencetak naskah UN dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, memiliki peralatan percetakan dengan kapasitas memadai, sumber daya manusia yang kompeten, memiliki armada/jaringan kerja sama transportasi untuk distribusi serta memiliki standard operation prosedur (SOP), tambah Taufik Yudi.

Ia lebih lanjut mengatakan dalam proses lelang pencetakn soal UN tahun 2011 tersebut kemungkinan tidak terlalu banyak perusahaan yang mendaftar karena sejumlah persyaratan tersebut.

Taufik Yudi mengatakan sejumlah perubahan dilaksanakan pada UN tahun 2011, antara lain soal UN akan dibuat lima variasi dalam satu kelas dan hasil UN tidak menjadi penentu kelulusan tunggal karena ada hasil ujian sekolah dan prestasi dari nilai rapor selama beberapa semester.

"Bila sebelumnya dua variasi soal dalam satu kelas, maka pada tahun 2011 dibuat lima variasi soal untuk 20 anak dalam satu kelas. Tujuannya untuk meminimalisasi kemungkinan antara peserta saling menyontek, atau bila sampai ada peserta yang mendapat bocoran soal dijamin akan bingung jawaban untuk jenis soal yang mana?, " katanya.

Pemerintah pada UN tahun 2011, ujar Taufik, memberi peran lebih besar bagi sekolah untuk menentukan kelulusan siswa dengan dimasukkan nilai rapor dan ujian sekolah dengan komposisi tertentu.

(Z003/E001/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011