Mohamed Badie, pemimpin kelompok Islam itu, mengatakan revolusi itu mulai memberikan hasil dan rakyat Mesir hendaknya tidak memberikan "peluang bagi kelompok-kelompok oportunis untuk menyelewengkan prestasinya."
"Ini adalah satu keberhasilan rakyat Mesir yang tidak dapat ditipu," tambahnya dalam satu pesan Jumat yang disiarkan di laman internet Ikhwannul Muslimin.
Berusaha untuk menenangkan rakyat Mesir yang khawatir akan pengaruh Ikhwanul Muslimin, Badie menegaskan kembali bahwa kelompok itu tidak akan mencari jabatan presiden atau mayoritas parlemen dalam menghadapi pemilu bebas dan jujur yang dijanjikan dewan militer yang menguasai Mesir.
"Ikhwanul Muslimin tidak berhasrat bagi jabatan presiden, atau mayoritas atau keududukan sementara," katanya.
Sejauh ini,Ikhawanul Muslimin,kelompok oposisi paling teroganisasi menjadi satu pemenang penting dari pemberontakan massa yang memaksa Mubarak mundur.
Mereka memiliki seorang anggota dalam komite judisial yang dibentuk oleh dewan militer untuk mengusulkan amendemen-amendemen konstitusi dan gerakan itu memperoleh pengakuan negara setelah dilarang secara resmi selama puluhan tahun.
Surat kabar Al Gomhuria milik negara, salah satu koran yang paling setia pada Mubarak , melakukan wancara dengan pemimpin Ikhawanul Muslimin Essam al Erian , Jumat. Ia juga menegaskan pesan bahwa kelompok itu tidak ingin berkuasa. (RN/B002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011