Jakarta (ANTARA News) - Ratusan orang dari Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia (APPKSI) dan Forum Komunikasi Petani Benua Indah berunjuk rasa untuk menolak pelelangan aset Benua Indah Group (BIG) berupa perkebunan sawit di Kalimantan Barat (Kalbar).

"Kami menolak lelang aset BIG sebelum selesainya konversi lahan bagi petani plasma," kata koordinator aksi Rahman Tiro di depan kantor pusat Bank Mandiri, Jakarta, Jumat, .

Jika lelang tetap dipaksakan maka pihaknya akan menuntut pihak-pihak yang terlibat lelang tersebut, baik pelaksana, pemenang, penyedia sarana atau tempat lelang, serta pihak-pihak terkait lainnya.

Rahman mengatakan, rencana Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan lelang (KPKNL) Jakarta I hendak melelang aset BIG pada 21 Februari 2011 sangat memprihatinkan karena akan merugikan petani plasma BIG yang belum mendapatkan lahan konversi.

"Jika lelang dilaksanakan maka ketidakpastian nasib kami akan semakin berlarut-larut karena lahan plasma yang seharusnya menjadi milik petani plasma yang belum menerima konversi akan menjadi milik pemenang lelang," kata Rahman.

Ia menjelaskan, dari jumlah 21.954 hektare kebun plasma untuk 10.997 kepala keluarga yang telah dibangun oleh BIG selaku perusahaan inti sampai dengan tahun 2003 yang telah dikonversi sebanyak 14.628 hektare atau untuk 7314 KK.

Seharusnya, kata Rahman, sisa 7326 hektare untuk 3663 KK sudah dikonversi pada 2005 oleh Bank Mandiri sesuai Inpres No.1 Tahun 1986 agar petani mempunyai kepastian untuk memiliki kebun plasma mereka.

Selain itu, lanjutnya, mengingat BIG berniat menyelesaikan kredit macetnya yang telah berjalan lima tahun, maka Bank Mandiri semestinya memberi kesempatan untuk restrukturisasi.

Bank Mandiri bersama KPKNL memastikan tetap meneruskan upaya lelang aset BIG menyusul keluarnya putusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung yang memerintahkan perusahaan perkebunan itu melunasi utangnya.

Aksi ujuk rasa tersebut juga ditandai sikap mogok makan yang dilakukan oleh delapan anggota APPKSI guna menuntut hak konversi atas rencana pelelangan lahan BIG.(*)

(T. S024/S019)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011