Mereka bisa tetap mengolah lahan pertanian dengan lancar, tidak alih pekerjaan menjadi pengasong hanya karena kurang pasokan air, sehingga tidak terjadi kesemrawutan pengasong cendera mata di Candi Borobudur
Borobudur, Jawa Tengah (ANTARA News) - Penanaman pohon penghijauan di bukit Punthuk Setumbu, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mendukung upaya pengembangan kepariwisataan kawasan Candi Borobudur, kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pemerintah Provinsi Jateng, Agus Suryono.

"Selain untuk melestarikan lingkungan, agar suplai air untuk petani di bawah tetap lancar, juga bermanfaat untuk pengembangan ekowisata karena tempat ini salah satu tujuan wisata kawasan Candi Borobudur," katanya usai penanaman bibit pohon di Puntuk Setumbu, sekitar dua kilometer barat Candi Borobudur, di Borobudur, Sabtu.

Forum Rembug Klaster Pariwisata Borobudur bekerja sama antara lain dengan Balitbang Pemprov Jateng, Yayasan Pemerhati hutan Tropis Indonesia, PT Taman Wisata Candi Borobudur, dan Pemerintah Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur uji coba penanaman sekitar 160 bibit pohon durian dan duku di kawasan bukit itu.

Ia mengatakan, uji coba penanaman meliputi areal seluas satu hektare, sedangkan pada masa mendatang akan dikembangkan sasaran wilayah yang lebih luas.

Tampak hadir saat penanaman bibit pohon di puncak bukit itu antara lain Agus Suryono, Kepala Unit PT TWCB Pujo Suwarno, pendiri Indonesian Rainforest Foundation, John Qualle, Ketua Yayasan Pemerhati Hutan Tropis Indonesia, Fransisca Indarsiani, dan Ketua Forum Rembug Klaster Pariwisata Borobudur, Kirno Prasojo.

Jika pasokan air untuk pertanian di kawasan di bawah bukit itu tetap lancar, katanya, petani setempat tidak alih usaha menjadi pengasong di kompleks Candi Borobudur.

"Mereka bisa tetap mengolah lahan pertanian dengan lancar, tidak alih pekerjaan menjadi pengasong hanya karena kurang pasokan air, sehingga tidak terjadi kesemrawutan pengasong cendera mata di Candi Borobudur," katanya.

Jika kawasan Punthuk Setumbu tetap lestari, katanya, makin banyak wisatawan datang ke tempat itu untuk menikmati panorama alam sekitar Candi Borobudur, sedangkan masyarakat setempat bisa memanfaatkan peluang kepariwisataan di desa itu.

Ia menyatakan perlunya berbagai komponen masyarakat bersama pemerintah desa setempat memelihara pohon penghijauan yang ditanam di Punthuk Setumbu itu.

Pihak IRF, katanya, telah memrogramkan penanaman pohon penghijauan di sejumlah kawasan dengan total luas areal sekitar 70 hektare di daerah itu.

"Perkiraannya enam tahun mendatang masyarakat sudah bisa memanen hasilnya," katanya.

Kirno mengatakan, penanaman bibit pohon itu antara lain untuk pelestarian lingkungan Borobudur pascaerupsi Gunung Merapi 2010, mengurangi dampak pemanasan global, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Selain itu, katanya, mendukung pengembangan wisata Punthuk Setumbu dan menjaga kelangsungan sumber air Desa Karangrejo.
(*)


Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011