Kuningan, Jawa Barat (ANTARA News) - Bank Mandiri mengalokasikan belanja modal sebesar 12 juta dolar AS atau sekitar Rp1 triliun selama 2011 untuk pengembangan teknologi informasi.

"Tahun 2011 kami alokasikan 12 juta dolar AS atau sekitar Rp1 triliun untuk pengembangan sistem IT sehingga dapat memperluas basis layanan yang diberikan," kata Direktur Corporate Bannking Bank Mandiri Fransiska Nelwan Mok dalam lokakarya transactional banking di Kuningan Jawa Barat, Sabtu.

Ia menyebutkan, pengembangan sistem IT akan memperluas jaringan pelayanan transactional banking Bank Mandiri yang sudah dikembangkan selama ini.

Menurut dia, Bank Mandiri mulai 2010 mulai mengimplementasikan pengembangan penyediaan layanan transaksi keuangan untuk seluruh transaksi keuangan.

"Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar di mana pendapatan per kapitanya mencapai 2.500 dolar AS akan menuntut pelayanan transaksi keuangan yang lebih luas," kata Fransiska.

Sementara bagi perusahaan lain, kata dia, Bank Mandiri sebagai settlement bank dapat membantu perusahaan mengelola keuangan dengan lebih efisien.

Ia menyebutkan, saat ini transaction banking sudah diimplementasikan di beberapa institusi termasuk BUMN, perguruan tinggi, kementerian atau lembaga negara, dan pihak swasta.

Sejumlah BUMN itu misalnya PLN, Telkom, Garuda Indonesia, Taspen, Angkasa Pura, Gas Negara, dan lainnya. Perguruan tinggi antara lain. STAN, UIN, UI, UGM, USU, dan Unila. Sementara kementerian/lembaga antara lain RSCM, Kemenkeu, Kemenhut, Kemenag. Swasta misalnya Indofood, Astagraphia, Charoen Pokphand Indonesia,Chevron, AIG Lippo, dan AExon Mobile.

"Ada lebih dari 7.000 perusahaan lainnya yang mempercayakan transaksi keuangan perusahaan di Bank Mandiri," kata Fransiska.
(ANT)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011