Kairo (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Libya, Sanusi, mengatakan bahwa warga negara Indonesia (WNI) di negara itu masih dalam aman sehingga belum ada rencana evakuasi.

"Situasi dan kondisi di Libya masih belum membahayakan. Karena itu KBRI Tripoli belum berencana mengevakuasi WNI," kata Dubes Sanusi yang dihubungi ANTARA dari Kairo, Mesir, Sabtu.

Kendati demikian, menurut dia, KBRI telah melakukan kontak dengan sejumlah WNI di negara itu untuk antisipasi kemungkinan evakuasi bila situasi keamanan memburuk.

Jumlah total WNI di Libya tercatat 850 orang, terdiri atas 130 mahasiswa, 25 staf KBRI dan keluarga, sisanya tenaga kerja Indonesia (TKI) yang direkrut perusahaan konstruksi PT Wijaya Karya untuk pembangunan jalan raya, dan beberapa profesional yang bekerja di perusahaan-perusahaan minyak.

Selain itu, tambahnya, terdapat pula 50 tenaga kerja wanita (TKW) yang terdaftar di KBRI.

TKW yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Libya itu diduga berstatus ilegal, dan diperkirakan ada puluhan TKW lagi yang tidak terlacak karena mereka tidak melapor ke KBRI.

Ketika ditanya, bila keadaan memburuk, WNI akan dievakuasi ke mana, Dubes menjawab, "Sama seperti di Mesir beberapa waktu lalu, jika situasi darurat, WNI di Libya juga akan dievakuasi langsung ke Indonesia."

Negara tetangga sebelah barat Mesir itu saat ini menjadi sorotan media massa dunia karena dilanda aksi unjuk rasa antipemerintah.

Media massa Arab melaporkan sedikitnya 67 orang tewas dan puluhan orang lagi cedera akibat bentrokan antara pengunjuk rasa dengan aparat keamanan. Jumlah korban tewas atau luka-luka diperkirakan bertambah.

Dubes Sanusi menambahkan sejauh ini kondisi keamanan masih kondusif, persediaan barang dan bahan makanan pokok belum terganggu.
(M043)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011