Tokyo (ANTARA News) - Dukungan untuk pemerintahan Perdana Menteri Jepang Naoto Kan kembali turun saat dia berjuang dengan sebuah parlemen yang terbagi, dan hampir setengah dari responden survei berharap dia akan berhenti segera, menurut sebuah jajak pendapat koran, Senin.

Dukungan untuk Partai Demokrat yang memimpin pemerintah Jepang hanya 20 persen, menurut jajak pendapat oleh harian Asahi, turun dari semula 26 persen dalam survei sebelumnya bulan lalu, demikian Reuters melaporkan.

Para pemilih mengalami peningkatan ketidakpuasan dengan cara-cara Kan menangani perekonomian, salah langkah dalam perseteruan diplomatik dan perselisihan dalam partai atas upaya menghadapi broker berkuasa Ichiro Ozawa yang terlibat dalam skandal pendanaan.

Kan, dihadapkan dengan kesulitan meloloskan anggaran di parlemen, yang membuka peluang sebuah pemilihan umum cepat dalam keputusasaan, menurut analis.

Tetapi jajak pendapat Asahi menunjukkan bahwa hampir separuh responden percaya Kan tidak perlu melakukan pemilihan umum tergesa-gesa.

Jajak pendapat lain oleh surat kabar Mainichi menunjukkan dukungan bagi pemerintahan Kan telah jatuh menjadi 19 persen, turun dari 29 persen pada survei Januari.

Dalam jajak pendapat Mainichi, 26 persen orang yang disurvei mengatakan mereka akan memilih untuk partai oposisi utama Partai Demokratik Liberal jika pemilihan umum majelis rendah dilaksanakan sekarang, dan lebih dari 21 persen mengatakan mereka akan memilih untuk partai yang berkuasa. (G003/M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011