Tripoli (ANTARA News/Reuters) - Pemimpin Libya Muammar Gaddafi mengatakan bahwa ia akan menyuruh orang agar melakukan "pembersihan" dari rumah ke rumah di Libya bila pengunjuk rasa yang turun ke jalan tidak menyerah.

"Kami belum menggunakan kekerasan, namun jika kami rasa perlu untuk melakukannya, maka kami akan melakukan hal itu," katanya dalam pidato bernada tegas namun bertele-tele di televisi nasional Libya.

"Jika kalian tidak menurunkan senjata ... kami akan meluncurkan aksi Tuhan, saya akan meminta satu juta orang untuk melakukan pembersihan di Libya dari rumah ke rumah," tegasnya.

Gaddafi juga berikrar tetap berada di Libya sebagai pemimpin revolusi, dengan mengatakan akan mati sebagai "syuhada" di tanah leluhurnya itu dan bertarung hingga titik darah penghabisan.

Dengan mengatakan rakyat berada di belakangnya, Gaddafi memerintahkan tentara dan polisi menghancurkan perlawanan politik terhadap pemerintahan tangan besinya, yang telah merengut nyawa ratusan jiwa dalam delapan hari belakangan.

Dalam siaran langsung pidato tanpa teks di televisi nasional itu, Gaddafi, yang berusia 68 tahun, mengatakan, "Moamar Gaddafi adalah pemimpin revolusi. Moamar Gaddafi tidak memiliki kedudukan resmi, yang memungkinkannya mundur. Ia pemimpin revolusi, selamanya."

"Ini negaraku. Negaraku," katanya dengan berteriak, dalam pidato berisi kata singkat dan penuh amarah. Ketika berpidato, ia sesekali mengepalkan tinjunya atau menunjuk dengan jarinya

Ia juga menyerukan kepada pendukungnya untuk melawan para pengunjuk rasa yang menentang pemerintahannya yang telah berlangsung selama 41 tahun.

"Mulai besok, para keluarga bawalah anak-anakmu, tinggalkan rumahmu, semuanya yang mencintai Muammar Gaddafi, turunlah ke jalanan, amankan jalanan, jangan takut terhadap mereka," katanya yang merujuk kepada para demonstran.(*)

(Uu.KR-PPT/S008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011