Jakarta (ANTARA News) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq yakin bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dapat memahami sikap partainya dalam mendukung pengunaan hak angket DPR untuk menuntaskan masalah mafia pajak.

Dalam siaran pers DPP PKS yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu, Luthfi Hasan Ishaaq di Yogyakarta mengatakan, komunikasi PKS dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) cukup intensif.

Selain itu, katanya, PKS sejak awal juga sudah berkomitmen untuk mengantarkan SBY sampai masa jabatannya berakhir.

"Orang lain bisa saja menyalahpahami PKS, tapi kami yakin SBY tidak akan demikian. Karena itu, kami aman saja melangkah," katanya kepada wartawan di Yogyakarta.

Luthfi menegaskan, PKS tidak pernah berniat keluar dari koalisi. Komitmen PKS adalah koalisi permanen dengan SBY sampai masa jabatannya berakhir. "Dan itu sudah berulangkali kami sampaikan," katanya.

Menurut Luthfi, tujuan PKS mendukung hak angket mafia pajak adalah untuk menyelesaikan masalah perpajakan di Tanah Air. Hal ini penting karena pajak merupakan komponen paling besar yang digunakan untuk pembangunan, yang efeknya dapat menyejahterakan rakyat.

Semula, katanya, PKS berharap jika hak angket "gol" dapat menyelesaikan sejumlah persoalan pajak yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan negara dari sektor pajak.

Namun karena hak angket tidak disetujui, maka tinggal memperkuat pansus perpajakan yang kini tengah berjalan.

PKS, katanya, berharap pansus perpajakan yang sedang berjalan bisa diperkuat sehingga bisa menghasilkan keputusan yang bisa menjadi solusi bagi masalah perpajakan.(*)

(T.M041/A041)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011