Surabaya (ANTARA News) - Perusahaan telekomunikasi PT Telekomunikasi Indonesia optimistis mengalami peningkatan pemasangan sambungan telepon rumah ber-"broadband" menjadi 2.000.000 atau dua juta titik di Jawa Timur pada tahun 2011.

"Keyakinan tersebut karena besarnya angka pertumbuhan perumahan baru yang dibangun di Jatim," kata "General Manager" PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Regional V Jatim, Joko Raharjo, Jumat malam.

Ketika ditanya terkait perkembangan jumlah pelanggan telepon rumah di Jatim, ia menjelaskan di Jatim sampai sekarang ada sekitar 1,5 juta satuan sambungan telepon.

Padahal, katanya, jumlah rumah di Jatim diperkirakan mencapai delapan juta unit. Untuk meningkatkan jumlah pelanggan telepon rumah, Telkom menyiapkan teknologi jaringan berbasis fiber optik untuk mengganti jaringan lama yang memakai kawat tembaga.

"Jangkauan teknologi fiber optik saat ini hampir mencapai jumlah pelanggan telepon rumah yang eksis," ujarnya.

Selain itu juga, masih terbukanya peluang pasar penyambungan telepon rumah lebih dikarenakan para penghuni perumahan tidak dimungkinkan bisa memasang kabel sambungannya seperti pemakaian fiber.

"Umumnya hambatan perluasan penggunaan telepon rumah berada di kawasan perumahan elit," katanya.

Mengenai rencana bisnis tahun ini, ia mengemukakan pihaknya gencar melakukan berbagai upaya ekspansi. Di Jawa Timur, pasar potensial perluasannya mulai Surabaya, Sidoarjo, Malang, dan Kediri.

"Pemilihan empat kota itu karena perkembangan ekonomi di kota lainnya di Jatim belum secepat mereka," katanya.

Di lain pihak, ia mengaku, perkembangan penggunaan telepon rumah sempat mengalami penurunan pada tahun 2008 dan 2009.

Angka penurunannya mencapai posisi 20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya dikarenakan mulai berkembangnya telepon seluler.

"Kalau pada tahun 2010, ada kenaikan pengguna telepon rumah walau kinerjanya masih minus 6 persen," katanya.

Ia berharap, dengan beragam strategi bisnis yang diterapkan pada tahun ini, perseronya mensyaratkan tidak ada performa negatif, baik penggunaan telepon rumah maupun layanan lain. (DYT*E011/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011