Johannesburg (ANTARA News) - Reaksi geram dan kemarahan berdatangan dari klub-klub Eropa setelah penyelenggara Piala Afrika 2012 Jumat menyatakan bahwa turnamen tersebut akan diadakan mulai 21 Januari hingga 12 Februari di Gabon dan Guinea Khatulistiwa.

Tahun lalu dalam mengantisipasi perselisihan antara negara pemain dengan klub pemilik pemain, Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) memajukan jadwal pertandingan Piala Afrika sehingga turnamen itu dapat diselesaikan pada Januari 2010 di Luanda ibu kota Angola, sebagaimana dikutip dari AFP.

Tetapi sekarang organisasi yang berbasis di Kairo itu mengembalikan jadwal pertandingan Piala Afrika itu ke jadwalnya semula, yaitu dari pertengahan Januari sampai pertengahan Februari.

Pengembalian jadwal itu tak ayal menuai protes dan kemarahan dari klub-klub sepak bola Eropa yang bakal kehilangan para pemain bintangnya karena harus absen untuk mengikuti turnamen itu.

Apalagi bagi pemain yang tim nasionalnya berhasil masuk final, mereka diperkirakan akan absen dari klub paling tidak selama lima minggu -- dimulai dari waktu persiapan wajib selama 14 hari, kemudian mengikuti pertandingan-pertandingan turnamen selama tiga minggu -- dan mengikuti acara pesta kemenangan apabila tim sang pemain ternyata berhasil menjadi juara, selama beberapa hari lagi.

Mayoritas tim nasional Afrika diisi oleh pemain-pemain yang merumput di klub-klub yang ada di luar negeri dan kebanyakan dari mereka merupakan pemain di Liga Inggris atau tim-tim divisi di bawahnya.

Klub-klub Inggris akan merasakan dampak yang paling besar dan oleh karena itu mereka adalah yang paling lantang menyuarakan kemarahannya atas keputusan yang diumumkan di Sudan, Jumat.

Sebanyak 53 anggota Konfederasi Sepak Bola Afrika pada pertengahan minggu ini mengadakan pertemuan khusus untuk memilih para pengurus barunya dan membuat berbagai keputusan.

Acara pembukaan dan pertandingan pertama dijadwalkan diadakan di stadion baru yang berkapasitas 40.000 kursi di Bata sebuah kota utama di daratan negara Guinea Khatulistiwa yang kaya akan minyak, dengan ibu kota bernama Malabo yang terletak di sebuah pulau dengan nama yang sama.

Sementara acara final turnamen itu akan diadakan di Stadion Libreville di ibu kota Gabon.

Kedua negara Afrika Tengah itu adalah tuan rumah resmi bersama untuk pertama kalinya bagi dari turnamen itu, sebelumnya 11 tahun yang lalu Ghana dan Nigeria sempat menjadi tuan rumah bersama tak resmi karena calon tuan rumah yang seharusnya Zimbabwe terpaksa mundur akibat gagal memenuhi masa tenggat pembangunan fasilitas dan infrastruktur.

Kota kepulauan Malabo dan kota Franceville yang terletak di pedalaman Gabon adalah dua kota lain yang akan menjadi tempat pertandingan turnamen tiga mingguan itu.

Tim yang sering menjadi juara dari turnamen ini adalah tim Mesir yang telah mengoleksi tujuh tropi dari Piala Afrika.

Meskipun demikian, hanya kedua negara tuan rumah itu yang secara otomatis mendapat tempat di kompetisi ini, sementara Mesir sendiri sedang terseok-seok setelah memulai babak kualifikasi dengan kurang memuaskan, dimana mereka hanya bisa seri dengan Sierra Leone dan kalah dari Nigeria, dan pada Maret mendatang mereka harus bertandang ke Afrika Selatan.

Negara Minnows Botswana yang tidak pernah tampil dalam 54 tahun Piala Afrika ini akan menjadi peserta kualifikasi pertama untuk menghadapi Gabon dan Guinea Khatulistiwa jika mereka dapat memenangi pertandingan melawan Chad bulan depan.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011