Sebagian WNI itu telah punya tiket tapi belum mendapatkan seat pesawat
Kairo (ANTARA News) - Kelompok terbang kedua warga negara Indonesia (WNI) yang diungsikan dari Libya ke Tunis sedang dalam proses pemberangkatan, menyusul evakuasi kloter pertama 253 WNI dari Libya ke Tunis Minggu dini hari tadi.

"Sekitar 200 WNI lagi akan dievakuasi dari Libya ke Tunis pada Selasa atau Rabu (2/3) ," kata Duta Besar RI untuk Tunisia, Muhammad Ibnu Said yang dihubungi ANTARA dari Kairo, Mesir, Senin.

Ibnu menjelaskan, jumlah tolal WNI dari Libya yang kini ditampung di KBRI Tunis adalah 259 orang termasuk 18 mahasiswa.

Semua WNI termasuk mahasiswa tersebut hanya ditampung sementara di Tunis dan segera diungsikan  ke Indonesia, katanya.

Hingga Senin, belum satu pun WNI dari Libya yang ditampung di Tunis itu diungsikan ke Indonesia karena sulitnya mendapat tempat duduk pesawat, meskipun sebagian diantaranya telah memiliki tiket.

"Sebagian WNI itu telah punya tiket tapi belum mendapatkan seat pesawat. KBRI sedang mengusahakan seat dari penerbangan komersial Emirat Air untuk segera mengevakuasi mereka," katanya.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Libya Sanusi mengatakan, proses evakuasi WNI dari Libya itu cukup sulit karena menghadapi kendala jadwal penerbangan.

Kendala tersebut dialami pada kloter pertama yang memaksa 253 WNI itu harus menunggu pesawat di Bandara Tripoli lebih dari 40 jam karena pesawat Tunisia Air kesulitan mendapatkan izin mendarat dari pihak berwenang Libya.

Selain itu, Bandara Tripoli juga padat karena dibanjiri ribuan warga asing yang berusaha menyelamatkan diri dari aksi kekerasan di negara Arab di Afrika Utara itu. (*)

M043/A035

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011