Bila target itu tidak tercapai, kami akan diskorsing selama dua pekan. Dari mana kami mau makan kalau begini caranya
Bekasi (ANTARA News) - Ribuan penumpang di Terminal Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, terlantar akibat  aksi mogok kerja awak bus PT Mayasari Bhakti yang telah berlangsung sejak Senin (28/2).

Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Terminal Bekasi, Wan Sudrajat, di Bekasi, Selasa, mengatakan penumpukan penumpang berlangsung selama lebih kurang enam jam sejak pukul 05.00 WIB akibat tidak adanya armada Mayasari menuju Jakarta dan sekitarnya.

"Berdasarkan catatan kami, ada sekitar 1.000 penumpang dari kalangan warga Bekasi yang bekerja di Jakarta," katanya.

Dikatakan Wan, Terminal Bekasi memiliki 200 armada milik Mayasari Bhakti yang melayani 13 trayek mulai dari Pasar Baru, Jakarta, hingga Kalideres, Tangerang.

"Aakibat aksi demo yang sudah berlangsung sejak Senin (28/2), seluruh armada Mayasari tidak ada yang beroperasi," katanya.

Terminal Kota Bekasi, kata dia, telah menyediakan 30 bus cadangan jenis Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), Koasi, dan minibus untuk mengantisipasi persoalan tersebut.

"Kami langsung mengangkut penumpang menuju lokasi tujuan dengan bus cadangan tersebut. Misalnya, AKAP dan AKDP untuk sementara akan menggantikan operasional Mayasari. Sedangkan Koasi akan mengantar penumpang hingga ke Cawang, Jakarta," ujarnya.

Selain menggunakan bus cadangan, kata dia, penumpang juga ada yang menjadikan kereta api sebagai kendaraan alternatif untuk mengatasi persoalan tersebut.

"Sehingga tepat pada pukul 10.00 WIB, penumpukan penumpang berhasil kami atasi. Sementara untuk kepulangan penumpang, biasanya mereka banyak yang turun di jalan sehingga kecil kemungkinan terjadi penumpukan di terminal," katanya.

Sementara itu, ratusan awak bus Mayasari Bhakti Depo C Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, menggelar aksi mogok kerja terkait kebijakan perusahaan yang dianggap merugikan awak bus.

"Kami menuntut agar Kepala Divisi Teknisi diganti dan meminta agar kebijakan manajemen terkait target penumpang direvisi," ujar Sopir bus Mayasari Bhakti Trayek Bekasi-Tanah Abang, Hendi.

Aksi demonstrasi yang berlangsung di halaman parkir bus PT Mayasari Bhakti Depo C, Jalan Raya Teuku Umar KM 44, Cikarang Barat, diikuti sekitar 300 awak bus dari berbagai jurusan.

Para awak bus keberatan dengan penetapan upah sebesar Rp100.000 hingga Rp150.000 yang ditetapkan Divisi Teknisi untuk biaya perbaikan suku cadang dan kerusakan armada yang dinilai sebagai pungutan liar.

Dikatakan Hendi, pihaknya juga merasa keberatan dengan kebijakan perusahaan yang menetapkan target penumpang sebanyak 320 orang per lima rit karena dianggap memberatkan awak bus.

"Bila target itu tidak tercapai, kami akan diskorsing selama dua pekan. Dari mana kami mau makan kalau begini caranya," demikian Hendi.
(KR-AFR/E001)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011