Situasi kendaraan masih sama seperti hari biasanya dengan laju kendaraan rata-rata sebanyak 60.000 kendaraan per hari
Bekasi (ANTARA News) - Lalu lintas di gerbang tol Pondok Gede Timur atau Jatibening pada ruas tol Jakarta-Cikampek relatif normal menjelang pemindahan gerbang tol ke Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, mulai Rabu (2/3) pukul 00.00 WIB.

"Situasi kendaraan masih sama seperti hari biasanya dengan laju kendaraan rata-rata sebanyak 60.000 kendaraan per hari," ujar Kepala Operasional GT Pondok Gede Timur Said Salim kepada ANTARA di Bekasi, Selasa.

Namun demikian, kata dia, tidak sedikit pengguna jalan yang mempertanyakan waktu pemindahan gerbang tol tersebut.

"Pelayanan masih berjalan normal, namun banyak juga pengguna jalan yang menanyakan kepada kami waktu pemindahan gerbang," katanya.

Menurut Said, pihaknya telah menyusun pergantian jadwal bagi para petugas penjaga gerbang tol Pondok Gede Timur terkait pemindahan tersebut.

"Petugas yang bekerja pada periode pertama dari pukul 13.30 WIB diundur pukul 15.30 WIB, periode dua dari 15.30 WIB diundur pukul 00.00 WIB. Sedangkan periode tiga, dari pukul 09.00 WIB akan dipindahkan ke gerbang baru Cikarang Utama," katanya.

Said mengatakan, petugas mulai bersiaga di GT Cikarang Utama mulai pukul 22.00 WIB, atau dua jam sebelum GT Cikarang Timur beroperasi pada pukul 00.00 WIB.

Pada masa peralihan pukul 00.00 WIB, kata dia, pihaknya belum 100 persen menerapkan pemberlakuan tarif baru tol dari Rp1.000 menjadi Rp3.500 per kendaraan dari arah Jakarta menuju Bekasi Barat, Bekasi Timur, Tambun, Cibitung, dan Cikarang atau sebaliknya.

"Pengendara yang mendapat Kartu Tanda Masuk (KTM) di gerbang arah timur di atas pukul 00.00 WIB, masih menggunakan tarif lama. Sementara, yang tidak mendapat KTM, mengunakan tarif baru," ujarnya.

Said menambahkan, pembongkaran 25 gardu tol Pondok Gede Timur akan dilakukan secara bertahap. "Sesaat setelah pemindahan, kami langsung melakukan pembongkaran gardu lama secara bertahap.

(KR-AFR/Z003/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011