Pekanbaru (ANTARA News) - Komisaris Utama Riau Air, Wan Syamsir Yus, mengungkapkan bahwa hingga kini maskapai milik pemerintah daerah itu hanya mengandalkan satu pesawat untuk dapat tetap beroperasi memberikan pelayanan kepada penumpang.

"Ya, kita memang hanya punya satu pesawat yang bisa terbang. Jenis Boeing 737-500," kata Wan Syamsir Yus, di Pekanbaru, Selasa.

Ia menjelaskan, maskapai yang dulu bernama Riau Airlines itu sebenarnya telah memiliki tiga unit Fokker 50. Namun, tiga pesawat itu disita Bank Muamalat karena manajemen kesulitan membayar tunggakan hutang pembelian pesawat kepada pihak bank yang memberi pinjaman dana.

Alhasil, maskapai yang saham mayoritasnya dimiliki Pemprov Riau itu sempat berhenti berusaha akibat tak ada armada pada Oktober 2010. Setelah sempat empat bulan "mati suri", Riau Airlines bisa terbang kembali setelah menyewa Boeing 737-500 dan memutuskan berganti nama menjadi Riau Air pada awal tahun 2011.

Meski begitu, Wan Syamsir mengatakan manajemen maskapai dan Bank Muamalat telah mencapai kesepakatan untuk menegosiasi ulang pelunasan hutang dan satu pesawat Fokker 50 bisa segera terbang kembali.

"Sekarang satu pesawat Fokker itu sedang diperbaiki di Bandara Halim Perdanakusuma," kata Wan Syamsir, yang juga menjabat Sekretaris Daerah Pemprov Riau itu.

Ia juga mengakui kondisi Riau Air sekarang belum bisa memenuhi persyaratan layak beroperasi sesuai dengan Undang-Undang (UU) Penerbangan Nomor 1/2009. Dalam peraturan yang akan diberlakukan sepenuhnya tanggal 12 Januari 2012 itu disebutkan, maskapai niaga berjadwal harus mengoperasikan 10 unit pesawat. Pesawat tersebut minimal lima di antaranya harus berstatus hak milik.

Namun, ia optimis Riau Air memastikan akan mendapat dana segar dari seorang investor pada Maret 2011 untuk menambah armada. Dengan begitu, lanjutnya, Riau Air akan mampu menerbangkan lima pesawat pada tahun ini.

"Riau Air akan menerbangkan lima pesawat, termasuk satu pesawat Fokker 50 yang lama, pada tahun ini. Targetnya tanggal 15 Maret sudah terbang," ujarnya.

Direktur Komersial Riau Air Revan Menzano mengatakan maskapai tersebut kini melayani 10 rute yang fokus di Sumatera. Maskapai itu pada bulan Maret juga membuka kembali rute penerbangan Pekanbaru-Medan.

"Kita tetap optimis bisa memenuhi persyaratan penerbangan," katanya.

(F012/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011