ika kondisinya sudah kembali kondusif, bisa saja mereka dikembalikan ke tempat kerja di Libya
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat menyebutkan bahwa 201 orang dari 259 WNI/TKI di Libya yang telah dievakuasi ke Tunisia, dijadwalkan tiba di Indonesia pada Rabu (2/3) malam.

Di Jakarta Selasa, Jumhur mengatakah bahwa para TKI asal perusahaan PT Wika itu dipulangkan lebih dulu dengan pesawat Emirates EK 748 dan akan tiba di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng Rabu (2/3) sekitar pukul 21.30 WIB.

Sebelumnya pemerintah telah mengevakuasi 259 WNI/TKI dari Libya ke Kedutaan Besar RI di Tunisia pada Sabtu (26/2).

Jumhur mengatakan, tidak semua TKI yang dievakuasi ke Tunisia akan dipulangkan ke Tanah Air karena masih menunggu perkembangan situasi di Libya.

"Jika kondisinya sudah kembali kondusif, bisa saja mereka dikembalikan ke tempat kerja di Libya," katanya.

Mereka akan dipulangkan ke Indonesia bila kondisi di Libya kian memburuk, katanya.

Dari jumlah sebanyak itu, kata Jumhur menyebutkan, 201 orang merupakan TKI sektor konstruksi yang ditempatkan perusahaan Badan Usaha Milik Negara PT Wijaya Karya (Wika), 12 TKI dari Pertamina dan Medco, dan 22 orang TKI penata laksana rumah tangga (PLRT), selebihnya mahasiswa.

Keputusan soal evakuasi maupun pemulangan tahap selanjutnya menunggu instruksi Satgas Evakuasi WNI yang dipimpin Pak Hasan Wirajuda, katanya.

Selama berada di Tunisia, katanya, mereka ditampung di KBRI, Wisma Indonesia, dan rumah-rumah warga Tunisia yang menjadi pegawai KBRI.

Selain mendapatkan pelayanan medis, mereka juga didata kembali guna kelengkapan urusan dokumen, pembagian akomodasi, termasuk kemungkinan mengatur rencana kepulangannya, kata Jumhur.

Mereka dievakuasi dari Tripoli, Libya dengan pesawat Airbus A-300 yang disewa oleh KBRI Tunisia dari perusahaan penerbangan Tunisair dan tiba di Bandara Internasional Tunis Carthage, Sabtu (26/2).

Mengutip data Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Jumhur menjelaskan sekitar 800-900 WNI berada di Libya terdiri atas 500-600 TKI formal bidang konstruksi dan perminyakan, selebihnya TKI informal PLRT dan mahasiswa.

(ANTARA/S026)



Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011