Jakarta (ANTARA News) - Jenasah tiga Kepala Cabang BTN yang meninggal di kawasan wisata Pulau Bintan akibat terseret gelombang dikebumikan di Jakarta di tiga lokasi berbeda.

"Mereka kami kebumikan sesuai dengan permintaan keluarga masing-masing," kata Sekretaris Perusahaan BTN, Rinna Mona Lindyana di Jakarta, Minggu usai upacara pelepasan jenasah di kantor pusat Harmoni.

Mangku Mukmin Kacab (45) Batam dikebumikan di TPU Kemiri Rawamangun, Rahmat Noviansyah (46) Kacab Karawang di TPU Tanah Kusir, Imam Fajari (39) Kacapem Pondok Indah di TPU Pondok Kelapa.

Sebelum dikebumikan, jenasah terlebih dahulu dibawa ke rumah duka Mangku Mukmin di Komp. Kejaksaan Pasar Minggu, Rahmat Noviansyah Perumahan Golf Mansion Fatmawati, dan Imam Fajari di Komp. Angkasa Pura Kemayoran.

Pelepasan jenasah dipimpin langsung Direktur Utama BTN Iqbal Latanro, dihadiri ratusan karyawan BTN, juga Menteri Negara Perumahan Rakyat M. Yusuf Asy`ari, Ketua Umum REI Teguh Satria, direksi Perum Perumnas.

Jenasah yang diterbangkan pesawat Batavia Air pukul 7.00 WIB itu, tiba di Kantor Pusat BTN pukul 10.00 WIB dibawa tiga mobil jenasah sekaligus yang langsung disambut isak tangis keluarga.

Iqbal mengatakan, tiga karyawan BTN memiliki prestasi dan kinerja baik tetapi Allah SWT sudah membuat jalur masing-masing sehingga mereka pergi lebih dulu menghadap Tuhan.

Iqbal juga berterimakasih kepada Kepolisian Tanjung Pinang sehingga jenasah bisa evakuasi sampai dikirim  ke Jakarta dengan baik.

Kejadian berawal ketika sejumlah karyawan berisitirahat di tepi pantai usai main golf di kawasan wisata terkenal di Bintan, sementara sebagian lagi berenang di tepi pantai.  Saat itu mendadak datang ombak besar yang menyeret sebagian karyawan.

Padahal, sebagian karyawan yang berenang karena ketika itu air laut cukup tenang serta tidak menyangka akan datang gelombang sebesar itu sehingga terjadi peristiwa tersebut.

"Awalnya Kacab Mampang yang terseret arus, sedangkan lainnya mencari (yang terseret arus itu), akan tetapi kemudian datang gelombang lebih besar lagi sehingga tiga orang Kepala Cabang lainnya terbawa," papar Rinna.

Ketiga kepala cabang itu hilang terseret gelombang pada pukul 17.00 WIB hari Sabtu (24/1) dan baru ditemukan tim SAR setelah Magrib. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009