Tunis (ANTARA News) - Perdana Menteri Tunisia yang baru, Beji Caid Essebsi, dalam penampilan pertamanya di depan publik pada Jumat, menuduh presiden terguling Zine El Abidine Ben Ali sebagai "pengkhianat".

"Tanpa keraguan saya menyebut mantan presiden telah bersalah atas pengkhianatan terhadap negara karena meninggalkan tanggung jawabnya dalam menjamin keamanan dan stabilitas, serta meninggalkan negara ini selagi menjabat pemimpin tertinggi angkatan bersenjata," kata Caid Essebsi dalam sebuah jumpa pers, demikian AFP melaporkan.

Ben Ali meninggalkan tanah airnya menuju Arab Saudi pada 14 Januari 2011, setelah satu bulan pergolakan politik populer menentang pemerintahannya, yang dimulai sejak 1987.

Caid Essebsi, yang baru bertugas pada Minggu lalu, menekankan bahwa pengkhianatan terhadap negara itu layak untuk diganjar hukuman mati.

Ia juga mengatakan akan mengumumkan sebuah pemerintah baru dalam dua hari ke depan, guna memulai kembali siklus ekonomi tanpa penundaan, karena Tunisia tengah berada di tepi jurang.

"Prioritas kita saat ini adalah untuk membangun kembali otoritas negara, yang telah menurun hingga batas paling rendah, sehingga berarti pemulihan keamanan bagi seluruh warga negara, wilayah, serta institusi," katanya. (PPT/Z002/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011