Selama ini FIFA hanya tahu sepihak saja, yaitu dari PSSI"
Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Swiss Djoko Susilo bersedia memasilitasi Presiden FIFA Joseph "Sepp" Blatter untuk mengunjungi Indonesia guna mengetahui langsung kondisi sepakbola Tanah Air, termasuk kemelut pada tubuh PSSI.

"Kami akan menemui Blatter Selasa nanti (8/3). Jika dia akan langsung ke Indonesia untuk bertemu pemerintah dan KONI, kami akan memfasilitasi dengan maksimal," kata Djoko Susilo saat dikonfirmasi dari Jakarta melalui telepon internasional, Sabtu.

Salah satu fasilitas yang dijanjikan Dubes untuk bos FIFA ini adalaha mempercepat pengurusan adminstrasi seperti visa kunjungan ke Indonesia demi penyelesaian secepatanya kasus di tubuh PSSI.

"Jika Blatter akan langsung berangkat setelah pertemuan nanti, kamipun akan melayaninya," katanya tegas.

Mantan anggota Komisi I DPR RI itu menilai masalah yang terjadi di PSSI terutama menjelang pelaksanaan kongres telah menyita perhatian pencinta bola Indonesia dan FIFA.

Akibat kemelut itu, FIFA selaku induk organisasi sepakbola dunia menggelar pembahasan khusus dan menginstruksikan PSSI menyelenggarakan kongres pemilihan ketua sebelum 30 April nanti.

"Kami ingin semua permasalahan yang terjadi di PSSI cepat terbuka dan diselesaikan. Selama ini FIFA hanya tahu sepihak saja, yaitu dari PSSI," tegasnya lagi.

Sebelum menemui Sepp Blatter, Djoko telah menyiapkan bahan yang akan dibawanya nanti termasuk Statuta PSSI, informasi yang dicarinya sendiri, dan data dari Menpora.

Sesuai rencana awal Kongres PSSI dengan agenda utama pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Umum serta anggota EXCO PSSI digelar di Pan Pacific Nirwana Resort, Bali, 26 Maret. Karena semua bakal calon dianulir oleh Komite Banding Pemilihan akhirnya keputusan diserahkan ke FIFA.

Sebelumnya ada empat bakal calon yang akan maju yaitu Nurdin Halid dan Nirwan D Bakrie yang keduanya lolos namun kemudian dianulir, serta George Toisutta dan Arifin Panigoro yang tidak lalos dan mengajukan banding namun ditolak.

Akibat kondisi itu banyak tentangan dari pencinta sepakbola Indonesia yang dalam beberapa pekan terakhir menggelar aksi unjuk rasa meminta Nurdin Halid mundur dari jabatannya dna tidak maju lagi pada kongres mendatang karena pernah terlibat masalah hukum dan dinilai melanggar statuta FIFA.

Dalam statuta dijelaskan bahwa calon tidak boleh pernah terlibat dengan masalah hukum. (*)

B016/A008

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011