Jakarta (ANTARA News) - Delapan tenaga kerja Indonesia yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Libya tiba di Tanah Air, Sabtu, sedangkan 140 orang lainnya masih di Tunisia menunggu pemulangan.

Pelaksana Tugas Deputi Perlindungan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Lisna Y Poeloengan menjemput kedatangan delapan TKI itu di Gedung Pendataan Kepulangan TKI di Selapajang, Tangerang, beberapa saat setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.

Lisna menyebutkan, delapan TKI itu berasal dari Brebes (Jawa Tengah), Cianjur, Karawang (Jawa Barat), dan Lampung masing-masing satu orang, sedangkan dari Indramayu dan Sukabumi (Jawa Barat) masing-masing dua orang.

Setelah didata, mereka langsung dipulangkan oleh BNP2TKI secara gratis sampai ke rumah masing-masing.

Sementara lima orang TKI penatalaksana rumah tangga (PLRT) dari Libya dijadwalkan tiba lagi di Tanah Air Minggu (6/3).

140 TKI PLRT lainnya dari Libya saat ini masih dievakuasi ke Tunisia untuk dipulangkan menyusul perang saudara di Libya antara pendukung dan penentang Presiden Moamar Gaddafi.

"Kami terus melakukan koordinasi dengan Kemenlu, KBRI di Libya dan Tunisia guna memastikan kepulangan TKI itu," kata Lisna.

Lisna menambahkan, Libya bukan negara tujuan penempatan TKI PLRT. Mereka ditempatkan di Libya oleh Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) melalui agen TKI di Dubai, dan kemudian disalurkan ke agen tenaga kerja di Libya.

"Ada juga PPTKIS yang menempatkannya melalui Yordania padahal saat ini pemerintah masih melakukan moratorium TKI PLRT untuk Yordania," katanya.

B009/R014

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011