Muscat (ANTARA News) - Pemimpin kerajaan Oman, Sultan Qaboos, mengganti dua menterinya, beberapa hari setelah meletusnya aksi protes yang menuntut pemberantasan korupsi dan reformasi di negara Teluk itu, demikian laporan media setempat seperti dikutip AFP, Sabtu.

Menurut laporan kantor berita ONA, sultan juga mengangkat Khaled bin Hilal bin Saud al-Busaidi sebagai menteri istana kerajaan, menggantikan Sayed Ali bin Hmud al-Busaidi.

Ia juga mengangkat Sultan bin Mohammed al-Numani sebagai menteri di istana sultan, menggantikan Jenderal Ali bin Majid al-Mamari, tulis kantor berita itu.

Sejumlah demonstrasi meletup selama akhir pekan lalu di berbagai tempat di Oman, sebagian besar di kota industri Sohar, yang terletak di utara ibu kota Muscat, tempat sedikitnya seorang demonstran tewas dalam bentrokan antara demonstran yang sebagian besar pengangguran dan polisi.

Demonstran menduduki bundaran Bumi di Sohar dan menghalangi pintu masuk pelabuhan kota itu sebelum tank tentara mengakhiri demonstrasi selama empat hari itu dengan damai.

Ratusan demonstran juga berkemah Selasa dan Rabu di luar markas Dewan Pertimbangan, yang setara dengan parlemen kesultanan, sebuah badan pemerintah terpilih yang mendapat kekuasaan untuk memberikan nasihat dalam batasan tertentu.

Demonstran tersebut menuntut pemberantasan korupsi dan peningkatan gaji mereka.

Dalam sebuah langkah yang bertujuan untuk memenuhi tuntutan rakyat, Sultan Qaboos telah mengumumkan 50.000 lapangan kerja baru dan tunjangan 150 riyals per bulan bagi pencari kerja yang terdaftar.

Sultan yang berkuasa sejak 1970 itu juga memerintahkan pembentukan satu komite kementerian guna merancang proposal yang akan memberikan kuasa lebih kepada dewan pertimbangan.

Rabu lalu Qaboos mengatakan kepada 83 anggota dewan pertimbangan bahwa dia berniat segera mengenalkan reformasi dan berjanji untuk memperluas kekuasaan dari dewan terpilih, kata seorang anggota dewan kepada AFP.

Qoboos juga memandang para demonstran yang menuntut reformasi sebagai "anak-anak Oman yang harus diperlakukan secara bijak".

Bulan lalu, Oman meningkatkan tingkat upah minimal nasional sektor swasta dari $364 menjadi $520.

Oman adalah egara terakhir yang terkena imbas aksi protes rakyat yang merambat di beberapa negara Arab dan berhasil menggulingkan pemimpin Tunisia dan Mesir.

Demonstrasi juga mengancam keberlangsungan rezim Bahrain dan Yaman, sedangkan pemimpin Libya Moammar Gaddafi tengah menghadapi pemberontakan bersenjata.

Oman merupakan penjaga lalu lintas Selat Hormuz yang dilewati 40 persen proses pengapalan minyak dunia dan merupakan sekutu Barat yang utama di wilayah tersebut. Sementara Iran berbatasan dengan perairan di utara negara tersebut.(*)

KR-PPT/S008

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011