Kuala Lumpur (ANTARA News) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Da`i Bachtiar meminta tenaga kerja Indonesia harus mampu menunjukkan diri datang dari negara besar yang merantau ke Malaysia, bukan untuk meminta-minta tapi turut membangun negeri jiran itu.

"Tunjukkan anda datang dari negara besar yang punya potensi dan turut membantu pembangunan Malaysia," kata Da`i dengan suara lantang dihadapan para TKI yang hadir dalam acara Karnival Nusantara diselenggarakan Perhimpunan Masyarakat Indonesia di Malaysia (Permai) di lapangan Sultan Sulaiman, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu.

Dikatakannya, Indonesia memang berterima kasih kepada pemerintah Malaysia, namun sebaliknya, Malaysia juga berterima kasih karena kehadiran para TKI di negeri itu juga untuk kemajuan ekonominya.

Oleh karenanya, kata Da`i, dirinya sangat sedih apabila ada warga Indonesia yang melakukan kriminal di Malaysia. Tapi sebaliknya dirinya sangat bangga bila warga Indonesia menunjukkan prestasinya termasuk di tingkat perguruan tinggi.

"Tolong jangan sampai Dubes RI di Malaysia malu karena tindak kriminal yang dilakukan orang Indonesia," ungkapnya.

"Kita semua harus mampu menjaga hubungan saling menguntungkan di kedua belah pihak," tegasnya.

Da`i selanjutnya mengutip perkataan mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Mahathir Mohamad yang berbunyi "Kalau diseberang sini, Malaysia tidak dijajah Inggris, ataupun diseberang sana, Indonesia tidak dijajah Belanda, apakah ada Malaysia dan Indonesia,"

Kutipan ini, menurut Da`i menunjukkan bahwa sejarah nenek moyang ke dua bangsa serumpun ini, dulunya bersatu.

"Banyak keturunan Indonesia di negeri ini, begitupula sebaliknya bangsa Melayu adalah satu rumpun. Jadi kita harus mempererat hubungan tersebut," kata Da`i.

Dikatakanya, hubungan antar kedua pemerintahan sejauh ini terbina dengan baik dan tidak ada masalah.

Begitupula dengan hubungan bisnis antar pelaku usaha di kedua negara juga berjalan lancar dan terus menunjukkan peningkatan yang positif.

"Bahkan pengusaha Malaysia (para pemimpin perusahaan) dalam suatu pertemuan telah mengeluarkan resolusi yang menyatakan meningkatkan investasinya ke Indonesia pada 2011," kata Da`i dengan menyebutkan investasi Malaysia di Indonesia diantaranya untuk sektor kelapa sawit, pertambangan dan infrastruktur.

Selanjutnya, hubungan persaudaraan dan persahabatan kedua belah pihak juga terus diperkuat dengan meningkatkan rasa persaudaraan bangsa serumpun.

Oleh karena itu, kata Da`i, jembatan untuk mendekatkan hubungan masyarakat kedua negara ini harus diperkokoh dan menjadi tugas bersama baik secara individu dan antar masyarakat.

"Menjadi tugas individu dan warga masyarakat untuk mempererat hubungan kedua negara ini," kata Da`i.

Sementara itu, Ketua Permai, M Machrodji Maghfur pada saat mengukuhkan kepengurusan permai untuk masa bakti 2011-2013 mengingatkan agar mereka bekerja secara iklas membangun silahturahmi antar sesama warga Indonesia di Malaysia dengan menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa Indonesia.

"Kepada teman-teman di Permai diharapkan bersatu demi kepentingan bangsa Indonesia tanpa memandang dari mana asalnya. Sehingga keberadaan Permai ini menjadi wadah untuk meningkatkan komunikasi positif antar sesama warga Indonesia di negeri ini," ungkapnya.

Sedangkan acara Karnival Nusantara, selain d ramaikan bazar makanan Indonesia juga dimeriahkan atas kehadiran penyanyi terkenal Indonesia, Dewi Yull.

Dewi membawakan sejumlah lagu-lagu yang menjadi hit di dalam negeri seperti "Jangan ada dusta diantara kita" yang dipopulerkan bersama almarhum Broery Pesolima serta lagu berjudul "Jujur" dari grup band Radja.(*)

(T.N004/M027)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011