Kairo (ANTARA News) - Mesir pada Minggu mengangkat mantan duta besarnya untuk Perserikatan Bangsa Bangsa, Nabil al-Arabi, sebagai menteri luar negeri, sebuah langkah terbaru guna membersihkan anggota kabinet peninggalan rezim Mubarak.

"Nabil al-Arabi mengatakan ia telah menerima jabatan menteri luar negeri dalam masa penting sejarah Mesir ini," tulis kantor berita pemerintah MENA, seperti dikutip AFP.

Arabi menggantikan Ahmed Abul Gheit, yang telah menjabat pos tersebut sejak 2004 lalu.

Arabi, yang merupakan seorang hakim terkenal yang bekerja untuk Pengadilan Internasional pada 2001, mengatakan telah bertemu dengan Perdana Menteri Essam Sharaf serta berbincang tentang hubungan dengan Arab dan Afrika.

Namanya merupakan salah satu dari 25 nominasi yang diajukan oleh kelompok pergerakan kaum muda yang berada di balik penggulingan Mubarak, termasuk Sharaf.

Aksi protes berskala nasional yang meletup pada 25 Januari dengan tuntutan perubahan ekonomi dan poilitik di Mesir itu merengut sedikitnya 384 korban jiwa dan 6.000 orang terluka.

Sharaf, yang baru dilantik pada Kamis setelah aksi demonstrasi terhadap kehadiran kolega Mubarak di pemerintahan sementara yang berkuasa sejak presiden mundur, berjanji untuk mengupayakan sebuah sistem yang demokratis. (PPT/M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011