Jakarta (ANTARA News)- Para ilmuwan terus mengamati dan memantau dengan saksama peningkatan aktifitas Gunung Kilauea, Big Island, Hawaii, Amerika Serikat, setelah salah satu celah di gunung itu memuntahkan lahar setinggi 20 meter ke udara.

Meski tidak ada pemukiman atau masyarakat terluka tetapi para pengunjung telah diingatkan untuk tetap menjaga jarak dari gunung berapi itu, demikian dilaporkan Reuters.

Gunung Kilauea  mengalami letusan selama 28 tahun terakhir. Tetapi menurut geolog Janet Babb dari United States Geological Survey (USGS), letusan itu menandai 'episode baru dan masa depan yang samar' dari pegunungan berapi di wilayah itu.

Sabtu (4/3), salah satu kawah Kilauea yang biasa disebut Pu'u 'O'o ambruk hingga 113 meter dan kejadian itu disusul oleh 150 kali gempa kecil yang semuanya terbatas pada wilayah kegempaan itu.

Sementara di tempat berbeda, di sebelah timur Kilauea, sebuah celah sepanjang 490 meter tercipta dan membuncahkan lahar setinggi 20 meter ke udara.  Selain itu sebuah kawah yang dinamai Napau, mulai meletus.

Otoritas setempat menutup lintasan di sebelah timur zona retakan itu, perkemahan di kawah Napau, dan beberapa jalan di sekitarnya, demikian keterangan Hawaiian Volcano Observatory Park Ranger Mardie Lane.

Para pengunjung dapat menyaksikan letusan gunung berapi itu dari jarak 2,4 kilometer. (*)

Liberty/Reuters

Penerjemah:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011