...kabinet bukan tempat giliran bukan ganti berganti, mari didik diri masing-masing, manakala ada anggota kabinet yang ganti, karena situasi bukan karena giliran
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan dirinya tidak pernah mengatakan akan melakukan reshuffle dalam jangka waktu tertentu.

"Menurut saya ada yang kurang logis karena sampai seolah-olah saya diharuskan dan didikte untuk segera lakukan reshuffle dan kemudian apa yang saya dengarkan (ada pendapat-red) mengapa lambat, ini ganjil, karena reshuffle itu bukan tujuan, reshuffle itu sarana," kata Presiden dalam sidang kabinet di Kantor Presiden Jakarta, Kamis.

Kepala Negara menilai isu reshuffle, yang  mendapat tanggapan dari berbagai pihak antara lain pengamat politik dan kalangan lainnya, tidak menangkap konteks yang sebenarnya sedang berlangsung.

"Reshuffle dilakukan manakala ada alasan dan urgensi. Pada periode kabinet Indonesia Bersatu I saya lakukan 3 kali reshuffle itu pun dengan alasan dan ada urgensi harus lakukan," tegasnya.

Oleh karena itu ia menambahkan, "sebelum saya katakan reshuffle, maka tentu tidak bisa setiap jam, setiap talkshow terus todong presiden lakukan reshuffle."

Kepala Negara menyatakan kabinet bukanlah tempat bertukar jabatan atau bergiliran menjadi pejabat.

"Kepada masyarakat luas sabar jernih dan logis terutama mereka yang terus goreng isu reshuffle dengan persepsi sendiri, saya akan lakukan reshuffle bila sungguh diperlukan, jangan ada pemaksaan, percayalah semua ada tujuan, alasan dan aturan manakala reshuffle dilakukan," katanya.

Presiden juga menyayangkan beredarnya sejumlah nama yang "digadang-gadang" akan menggantikan sejumlah menteri. Kepala Negara menilai hal tersebut bisa menimbulkan salah persepsi, terlebih nama-nama tidak berasal dari Presiden.

"Saya tidak tahu nama itu keluar. Mengapa ini penting, waktu lalu terjadi, banyak beredar nama yang saya tidak tahu, ketika beliau yang diramaikan itu tidak jadi menteri sangat tidak senang bahkan ada yang kirim sms mengapa berbohong dan permainkan saya, sesuatu yang saya tidak tahu, saya hanya ingin jangan sampai ada apa-apa beredarnya nama itu karena memang saya tidak tahu dan nama tidak berasal dari saya," katanya.

Karena itu Presiden meminta agar para menteri tetap bekerja sesuai dengan kontrak kinerja dan pakta integritas.

"Saya ingatkan kabinet bukan tempat giliran bukan ganti berganti, mari didik diri masing-masing, manakala ada anggota kabinet yang ganti, karena situasi bukan karena giliran," kata Presiden.

Presiden menegaskan, "bahasa terangnya sebelum saya lakukan reshuffle semua menteri jalankan tugas dengan sepenuhnya."

Sidang kabinet berlangsung mulai pukul 13:00 WIB diikuti oleh seluruh anggota kabinet Indonesia bersatu. Hal yang dibahas menyangkut paparan tentang rancangan undang-undang keamanan negara dan rancangan undang-undang intelejen.

Pembahasan mengenai pemulangan TKI bermasalah, tindak lanjut kasus susu formula yang tercemar bakteri dan sistem jaminan sosial nasional akan dibahas dalam sidang kabinet selanjutnya.
(P008/E001)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011