Berbagai aktivitas di darat maupun aktivitas di laut juga memberikan andil pada turunnya kondisi ekosistem mangrove. Karenanya, salah satu cara KKP adalah melakukan rehabilitasi bersama masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong penanaman mangrove di wilayah rawan abrasi di kawasan pesisir nusantara, termasuk dengan penyaluran bibit mangrove di sejumlah daerah.

"Berbagai aktivitas di darat maupun aktivitas di laut juga memberikan andil pada turunnya kondisi ekosistem mangrove. Karenanya, salah satu cara KKP adalah melakukan rehabilitasi bersama masyarakat," kata Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Pamuji Lestari dalam siaran pers di Jakarta, Senin.

KKP, ujar dia, telah melaksanakan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) antara lain dengan menyalurkan bantuan bibit mangrove sekaligus penanaman mangrove di lahan seluas 25,14 hektare di area rawan abrasi Desa Lontar, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Bantuan disalurkan melalui Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang kepada Kelompok Tani Mangrove Pelita Bahari berupa penyediaan bibit mangrove dari jenis Rhizopora sp. sebanyak 125.700 bibit serta penyediaan sarana dan prasarana penanaman di antaranya pagar, ajir, dan papan informasi.

"Dalam rangka menjalankan program PEN dan memperingati HUT KKP ke-22, KKP salurkan bantuan kepada kelompok masyarakat yang melakukan upaya mempertahankan keberadaan ekosistem pesisir dari kerusakan dan memulihkan kembali kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang rusak," jelas Lestari.

Lestari juga menerangkan bahwa saat ini sebagian besar wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil berada dalam kondisi terdegradasi karena pemanfaatan yang tidak ramah lingkungan serta konversi lahan menjadi peruntukan yang baru.

Sementara itu, Kepala LPSPL Serang Syarif Iwan Taruna Alkadrie menjelaskan bahwa dari total 20 kabupaten target penanaman mangrove di Pulau Jawa dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional, pada tahun 2021 Kabupaten Serang mendapatkan porsi area penanaman mangrove seluas 60,14 hektare yang tersebar di 4 desa yaitu Desa Lontar, Desa Domas, Desa Pulo Panjang, dan Desa Pulau Tunda.

“Total luas 320 hektare menjadi target penanaman mangrove LPSPL Serang yang terbagi menjadi lima lokasi yaitu di kabupaten Serang, Indramayu, Karawang, Cirebon, dan Pandeglang," jelas Iwan.

Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang dipilih karena wilayah pesisirnya rentan mengalami abrasi dan degradasi ekosistem yang disebabkan oleh aktivitas di darat maupun di laut. Masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan tangkap, pembudidaya daya rumput laut, dan petambak sehingga sangat bergantung terhadap kondisi ekosistem pesisir yang sehat.

Baca juga: BRGM percepat restorasi ekosistem gambut dan mangrove
Baca juga: BRIN dorong terbentuknya repositori data mangrove Indonesia
Baca juga: Rehabilitasi hutan mangrove dan cita-cita ekonomi hijau

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021