Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Warga Dusun Jambatakar, Kelurahan Jangkaremas, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan menemukan terowongan dengan panjang puluhan kilometer yang berdiameter sekitar dua meter.

"Kami tidak tahu yang mana bagian dari terowongan di daerah Bukit Barisan itu merupakan pintu masuknya, tapi panjangnya mencapai puluhan kilometer mulai dari daerah Bukit Kayu Manis Kelurahan Jangkaremas, Kecamatan Dempo Utara tembus ke kawasan Rimbacandi, Kecamatan Dempo Tengah," kata Afan, tokoh masyarakat di Pagaralam, Kamis.

Menurut dia, di daerah Bukit Barisan yang membentang dari Dusun Kerinjing, Kecamatan Dempo Utara hingga Rimbacandi, Kecamatan Dempo Tengah, memiliki banyak peninggalan sejarah dan penemuan benda-benda yang sudah berumur ribuan tahun.

"Memang kami hanya menemukan gua atau terowongan yang berukuran sebesar tubuh manusia dengan dinding bebatuan cadas dan keadaan di dalamnya gelap, sehingga tidak dapat melihat bila tidak menggunakan senter," ujar dia.

Ia mengatakan, menurut keterangan orang tuanya, terowongan itu diketahui sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan panjangnya lebih dari 20 kilometer.

"Kalau zaman dahulu terowongan itu biasa digunakan untuk sarana transportasi dan memiliki cukup banyak cabangnya, namun saat ini kemungkinan hanya tinggal beberapa puluh meter saja yang masih utuh," kata Afan.

Menurut Afan, kalau dilihat dari berbagai benda yang berhasil ditemukan, seperti piring keramik, botol keramik, sendok, keris, dan beberapa batu megalit, bisa dipastikan daerah sekitar terowongan itu merupakan perkampungan kehidupan masa lalu.

"Kami sudah sering menemukan benda-benda dari keramik, seperti piring, botol, mumi batu, dan beberapa jenis keris di daerah perbukitan Kayu Manis. Bahkan di kawasan itu juga terdapat megalit manusia menggendong anak, kapak batu, megalit batu kerbau dan tempat pemujaan atau dolmen," ujar dia lagi.

Peneliti arkeologi dari Balai Arkeologi Palembang, Kristantina, menyatakan, kalau melihat dari penemuan sebelumnya, daerah itu merupakan kawasan permukiman orang zaman dahulu termasuk peninggalan zaman Belanda.

"Biasanya kalau ada penemuan benda-benda dari keramik menandakan di daerah itu sudah pernah dihuni manusia, termasuk penemuan megalit, namun kalau untuk terowongan masih perlu penelitian lebih lanjut," kata dia.(*)

(L.U005*B014/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011