Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami kenaikan sebesar 0,46 persen, paling tinggi dibanding kelompok pengeluaran lainnya
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan Kota Malang, Jawa Timur, pada Oktober 2021, mengalami inflasi sebesar 0,19 persen, yang didorong kenaikan kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau.

Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini di Kota Malang, Jawa Timur, Senin mengatakan bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami kenaikan sebesar 0,46 persen dan memberikan andil sebesar 0,10 persen terhadap inflasi Kota Malang pada Oktober 2021.

"Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami kenaikan sebesar 0,46 persen, paling tinggi dibanding kelompok pengeluaran lainnya," kata Erny.

Erny menjelaskan selain kelompok makanan, minuman, dan tembakau, inflasi Kota Malang juga didorong adanya kenaikan pada kelompok pengeluaran pakaian dan alas kaki sebesar 0,28 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,24 persen.

Kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga juga mengalami kenaikan sebesar 0,20 persen. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga naik 0,20 persen, kelompok penyedia makanan dan minuman atau restoran naik 0,08 persen.

Selain itu, kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, dan kelompok kesehatan tercatat naik 0,05 persen. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya naik 0,04 persen.

"Sementara, untuk kelompok pendidikan dan informasi, komunikasi, dan jasa keuangan tetap, tidak mengalami kenaikan," katanya.

Jika dilihat dari masing-masing komoditas, kenaikan harga rokok kretek filter sebesar 2,52 persen memberikan andil paling tinggi terhadap inflasi Kota Malang, yakni sebesar 0,04 persen. Selain itu, angkutan udara juga mengalami kenaikan 2,58 persen dengan andil 0,03 persen.

Komoditas lain yang juga turut mendorong inflasi Kota Malang antara lain adalah daging ayam ras naik 6,83 persen, rokok kretek 26,4 persen, cabai rawit 56,94 persen, cabai merah 2,47 persen, dan minyak goreng sebesar 4,76 persen.

Sementara komoditas yang menghambat inflasi Kota Malang pada Oktober 2021, di antaranya adalah penurunan harga mobil sebesar 9,79 persen, emas perhiasan 15,12 persen, telur ayam ras turun 32,98 persen, dan sejumlah komoditas buah-buahan juga turun.

Tercatat, inflasi tahun kalender 2021 Kota Malang sebesar 0,75 persen, sementara inflasi year on year (YoY) sebesar 1,40 persen.

Di wilayah Jawa Timur, seluruh kota tercatat mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi di Surabaya sebesar 0,20 persen dan terendah di Banyuwangi dan Sumenep sebesar 0,02 persen.

Baca juga: Produk gim jadi sektor potensial startup Kota Malang
Baca juga: Pemkot Malang akan revitalisasi tiga pasar rakyat pada 2021
Baca juga: Kota Malang alami inflasi 0,08 persen pada Maret 2021


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021