Tokyo (ANTARA News) - Produsen manufaktur utama Jepang termasuk Toyota dan Sony telah dipaksa untuk menghentikan sementara produksinya di beberapa lokasi menyusul gempa bumi besar dan tsunami melanda negara itu.

Lebih dari 1.000 orang kemungkinan tewas dalam gempa bumi besar berkekuatan 8,9 skala richter yang melanda Jepang pada Jumat, melepaskan tsunami besar sepanjang pantai Pasifik, kata kantor berita Kyodo, seperti dilaporkan AFP.

Kilang minyak Cosmo Oil Co di Ichihara, Prefektur Chiba, terbakar, menyebabkan ledakan besar segera setelah pukul 5:00 sore (08.00 GMT atau 15.00 WIB), dan api masih mengamuk hingga Jumat larut malam setelah lima tangki penyimpanan bahan bakar gas cair terbakar, kata perusahaan itu.

Sebuah ledakan besar menghantam sebuah kompleks petrokimia di kota timur laut Sendai setelah gempa bumi, laporan media mengatakan.

Gambar televisi menunjukkan bola api oranye besar menggulung ke langit hingga malam karena api berkobar di sekitar kompleks.

Toyota, pembuat mobil terbesar dunia, mengatakan telah menghentikan produksi di empat lokasi yang dioperasikan oleh anak perusahaan di timur laut prefektur Miyagi dan Iwate dan di utara pulau Hokkaido.

Nissan mengatakan telah menghentikan operasi di empat pabrik, dengan api kecil memancarr keluar pada fasilitas di Fukushima dan Kawachi County yang terkena tsunami yang sejak itu telah dipadamkan. Dikatakan dua karyawan menderita luka.

Produsen mobil itu mengatakan operasi akhir pekan yang direncanakan di lima lokasi telah dibatalkan dan potensi restart kerja di lokasi itu akan diputuskan Senin setelah "studi tentang situasi keseluruhan, termasuk dengan pemasok" pada Sabtu.

Sony Corp menghentikan produksi di enam pabrik di Prefektur Miyagi, yang dihantam keras oleh gempa, dan tetangga Prefektur Fukushima, pihaknya mengatakan, menambahkan pihaknya telah mengevakuasi semua karyawan di sana.

"Mungkin sebelum beberapa hari biaya bencana lebih jelas," konsultan Inggris Capital Economics memperingatkan dalam sebuah penelitian, sebuah kajian yang digemakan oleh rekan-rekan di tempat lain.

Beberapa jam setelah gempa melanda, pejabat pemerintah dan Bank of Japan (bank sentral) berjanji untuk melakukan apa yang diperlukan untuk membiayai pembangunan kembali yang akan diperlukan dan untuk mengatasi kemungkinan kejatuhan ekonomi dari bencana. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011