Bandarlampung (ANTARA New) - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara RI, Mustafa Abubakar, meminta pimpinan BUMN di tingkat wilayah maupun cabang meningkatkan karya dan dedikasinya agar bisa memajukan daerahnya, serta terus mencari terobosan dan lompatan untuk memajukan usahanya.

"Sumbangkan karya serta dedikasi yang dibutuhkan baik di tingkat kabupaten, kota, provinsi, dan pada akhirnya untuk kepentingan nasional," katanya usai melantik pengurus Forum Komunikasi Badan Usaha Milik Negara (FK BUMN) Wilayah Provinsi Lampung periode 2011-2014, di Bandarlampung, akhir pekan lalu..
s
Dalam acara yang dihadiri staf khusus Menneg BUMN, Deputi Menneg BUMN, jajaran Direksi PTP Nusantara (PTPN) VII, serta sekitar 50 pimpinan BUMN di Provinsi Lampung itu, Menneg BUMN mengharapkan agar BUMN harus bisa cepat tampil pada saat dibutuhkan untuk kepentingan daerahnya.

Hal itu bukan hanya soal ketika di daera kitu menalamai meusibanh, atau bencana, tetapai juga bisa memebrikan hal yang terbaik bagi kemajuan pembangunan di daerahnya.

Kementerian BUMN, katanya lebih lanjut, juga memberikan kesempatan kepada setiap pemerintah daerah untuk membuat proposal terkait rencana pembangunan di daerah yang dibutuhkan untuk ditindaklanjuti, dan untuk itu pihaknya akan segera menurunkan tinm guna meneliti dan membicarakan lebih lanjut terkait teknis kegiatan yang akan dilakukan.

Pada kesempatan itu, Mustafa Abubakar, yang juga mantan orang nomor satu di Perum Bulog itu kembali meminta agar jajaran BUMN terus meningkatkan sinergi, dan membenahi organisasi di semua lini sesuai ketentuan yang berlaku.

Hal itu agar organisasi berjalan dengan baik sesuai tugas dan fungsinya, sepei Forum Humas, Forum yang menangani sosial budaya dan kemasyarakatan, hingga ke ikatan istri pimpinan BUMN.

Menyangkut kinerja perusahaan BUMN, Menteri juga mengingatkan untuk terus menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, sehinga selain organisasi dapat berjalan baik, perusahaan bisa meningkatkan pendapatan, meningkatkan efisiensi, juga harus menghindari hal-hal yang melanggar hukum.

"Kita semua adalah pemimpin, dan orang pilihan. Karena itu mari kita syukuri dan kita laksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya, agar kita kelak bisa mengakhiri tugas, dan pensin dengan baik," katanya mengharapkan.

Menyinggung salah satu contoh efisiensi yang bisa dilakukan, katanya, jika melakukan kunjungan ke luar negeri cukup satu atau dua orang, maka tidaklah harus dengan lima orang.

Menteri juga mengharapkan kalangan BUMN di daerah dituntut mampu membuat terobosan-terobosan baru sehinga bisa membuat semacam lompatan-lompatan ke arah kemajuan perusahaan.

Pada kesempatan itu Meneg BUMN Mustafa Abubakar juga memberikan apresiasi kepada sejumlah BUMN yang telah menujukkan progres kinerja yang baik sesai bidangnya, seperti yang dialamai oleh sejumlah Bank BUMN, PTPN VII, Garuda, dan lainnya, sehingga bisa dicontoh oleh perusahaan lainnya.

Hal itu penting, agar dengan terus meningkatnya nilai aset, laba, dan kepercayaan masyarakat, maka ke depan diharapjan BUMN-BUMN itu bisa secara bertahap melakukan Go Publik, sehingga bisa masuk di pasar saham yang belangan ini semakin menggairahkan, sehingga ada dana murah yang bisa diberdayakan.

Direktur Utama PTPN VII, Andi Punoko, mengatakan, dibentuknya FK BUMN Wilayah Lampung itu antara lain untuk lebih meningkatkan sinergi, komunikasi, silaturahim, dan saling membantu untuk meningkatkan kemajuan antar BUMN.

Koordinator FK BUMN wilayah Lampung, yang merupakan FK BUMN ke-18 di Indonesia itu, adalah Andi Punoko, yang juga Direktur Utama PTPN VII, karena PTPN VII adalah satu-satunya BUMN yang kantor pusatnya berada di Lampung, dengan anggota saat ini sekitar 43 perusahaan.

Dalam menjalakan tugasnya dia dibantu Wakil Koordinator Bidang Usaha Industri Primer, kemudian Wakil Koordinator Bidang Infrastruktur & Logistik, dan Wakil Koordinator Bidang Usaha Jasa.

Sekretaris FK BUMN Lampung dipercayakan kepada Sonny Soediastanto, Sekretaris Perusahaan PTPN VII, dan Bendahara dipegang Harlen Simanjuntak, Pimpinan Cabang PT BNI (Persero).(*)

(T.M023/M027)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011