Madrid (ANTARA News/AFP) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mendesak Amerika Serikat dan Eropa agar tidak mencampuri urusan negara-negara di Timur Tengah, ketika melakukan wawancara dengan televisi Spanyol, Selasa.

"Saya harap pemerintah Eropa dan AS tidak mencampuri urusan di wilayah itu dan membiarkan rakyat Timur Tengah memutuskan masa depan mereka sendiri," katanya kepada televisi RTVE.

"Jika mereka tidak mencampuri urusan di wilayah tersebut saya rasa rakyat Timur Tengah, sebagai contoh rakyat Libya, dapat menentukan masa depan mereka sendiri," katanya dalam wawancara di Teheran.

Sebelumnya Iran melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Ramin Mehmanparast, juga menyampaikan keberatannya atas kehadiran pasukan Arab Saudi di Bahrain, yang tengah dilanda aksi protes massal dengan mayoritas warga Syiah yang menuntut agar diskriminasi terhadap mereka dihapuskan.

Iran menyebut kedatangan pasukan Arab Saudi di Bahrain sebagai hal yang "tidak bisa diterima" dan mendesak negara itu untuk menjawab tuntutan para pengunjuk rasa secara damai tanpa intervensi asing.

Sekitar 1.000 tentara Arab Saudi memasuki wilayah Bahrain pada Senin guna melindungi sejumlah fasilitas pemerintah, menurut sumber pejabat Arab Saudi, sebagai bagian dari upaya enam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) untuk membantu pemerintah dalam meredam aksi protes.

"Kehadiran pasukan asing dan intervensi terhadap urusan dalam negeri Bahrain sungguh tidak dapat diterima dan akan memperumit masalah," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast, dalam jumpa pers mingguan.

Kelompok Syiah di Bahrain mengeluhkan diskrimnasi terhadap mereka oleh penguasa Sunni yang merupakan minoritas di negara sekutu Amerika Serikat itu.(*)

(Uu.KR-PPT/C/H-RN)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011