Jakarta (ANTARA News) - Hasil Konferensi Jaksa untuk kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah akan dibawa ke pertemuan tahunan asosiasi jaksa internasional (IAP) di Korea tahun ini.

"Dari hasil konferensi ini akan dibawa ke pertemuan IAP di Korea yang akan berlangsung tahun ini," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Noor Rachmad, di Jakarta, Jumat.

Seperti diketahui, saat ini tengah digelar pertemuan jaksa untuk kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah yang diikuti oleh 38 delegasi.

Kapuspenkum menjelaskan saat ini tengah digelar pertemuan tingkat tinggi antara jaksa agung peserta pertemuan tersebut.

Dikatakan, materi pertemuan tersebut membahas hasil pengkajian soal penanganan aset koruptor, kerjasama investigasi antar negara, Mutual Legal Assistance (MLA), ekstradisi dan hubungan antara jaksa.

Materi yang akan dibawa ke Korea itu, berupa rekomendasi, katanya.

Pertemuan itu sendiri, akan ditutup pada Sabtu (19/3) mendatang oleh Jaksa Agung, Basrief Arief.

Sebelumnya dilaporkan, perburuan aset koruptor di luar negeri, menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan jaksa untuk kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah (IAP) yang digelar di Jakarta, Kamis (17/3).

Demikian dikatakan Jaksa Agung, Basrief Arief, di sela-sela acara pertemuan tersebut.

Basrief menjelaskan dalam pertemuan itu, ada lima hal yang akan dibahas. "Terkait dengan aset, kerjasama investigasi, MLA, esktradisi dan hubungan antara jaksa," katanya.

Ditambahkan, persoalan utama yang dialami pemerintah Indonesia, untuk pengejaran aset koruptor akan menjadi pembahasan.

Tentunya, kata dia, kepentingan pemerintah Indonesia, harus bisa diakomodasi melalui pertemuan tersebut.

Utamanya, ia menambahkan, persoalan yang ada di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah.

Dikatakan, termasuk juga permasalahan sistem hukum mengingat penyitaan aset koruptor selalu terbentur dengan sistem hukum yang berlaku di masing-masing negara.

Saat ditanya apakah akan membahas juga masalah aset Century di luar negeri, ia menjawab keseluruhan akan dibahas bukan hanya Century saja.

Seperti diketahui, dalam pertemuan itu dihadiri juga oleh delegasi Hongkong dan Singapura. Banyak aset koruptor di Indonesia yang berada di Hongkong, seperti Century.

(R021/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011