Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Sanaullah mengatakan serangan pesawat tanpa awak oleh Amerika Serikat akan merugikan baik pihak AS maupun Pakistan dalam melawan terorisme.

"Pakistan telah mengeluarkan pernyataan kepada Amerika Serikat terkait serangan udara di wilayah Waziristan utara," kata Sanaullah kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Serangan udara pada Rabu (16/3) dilaporkan menewaskan 41 warga Pakistan.

Sejumlah media pada Jumat melaporkan bahwa pasukan AS melancarkan serangan udara yang menggunakan pesawat tanpa awak ke arah Datta Khel, 40 kilometer sebelah barat Miranshah, kota utama di kawasan suku Waziristan Utara.

Dalam serangan tersebut sebanyak 35 orang tewas, yang kebanyakan merupakan gerilyawan, dan menjadi serangan udara ketujuh pada sembilan hari terakhir.

Menurut dia, Pakistan berpendapat serangan udara tersebut tidak baik bagi upaya pemberantasan terorisme oleh AS dan Pakistan serta melanggar kedaulatan Pakistan.

"Kelanjutan serangan udara itu akan merusak perang AS maupun perang Pakistan melawan terorisme," kata Sanaullah, yang menambahkan bahwa hubungan Pakistan dengan AS saat ini sangat erat.

AS memiliki misi kebijakan luar negeri sendiri dan Pakistan pun memiliki kepentingan nasional sendiri, kata Sanaullah.

"Misi nasional AS dan misi negara kami harus sejalan dalam perang melawan terorisme dimana kami menganggapnya sebagai perang untuk membela diri karena hal itu merusak keharmonisan beragama di Pakistan" katanya.

Selain itu, menurut dia, terorisme merusak reputasi Pakistan sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim.

Dikatakannya, teroris di Pakistan mulai melakukan penyerangan antarsekte berbeda dengan aksi pemboman bunuh diri.

Pada kesempatan yang sama, Sanaullah menegaskan bahwa Pakistan bukan negara yang gagal terkait dengan maraknya tindakan terorisme, sengketa wilayah dan kekerasan yang selama ini menjadi permasalahan utama di Pakistan.

"Tidak ada negara yang tidak memiliki masalah, seperti masalah ekonomi, terorisme dan tindak kekerasan," katanya, dengan menambahkan bahwa sejumlah negara menghadapi masalah di dalam negeri.

Sanaullah menegaskan ia tidak menyetujui jika Pakistan dianggap negara gagal karena permasalahan yang dihadapinya saat ini.

Ia menunjukkan bahwa perekonomian Pakistan berkembang, sistem demokrasi berjalan dan media bebas melakukan fungsinya.(*)

(T.KR-BPY/KR-VFT/M016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011