Jayapura (ANTARA) - Sebanyak lima atlet difabel berprestasi asal Papua mengarak obor api Peparnas hingga dinyalakan pada kaldron.

Kelima atlet difabel berprestasi tersebut yakni Menisa Rumase Numberi dari cabang olahraga renang, Lince Suebu dari cabang olahraga renang, Dapil Bayage dari cabang olahraga atletik, Hidayani dari cabang olahraga atletik dan Marinus Melianus Youwe dari cabang olahraga renang.

Awalnya obor api dibawa oleh Menisa Numberi sambil berlari kecil, diberikan kepada Lince Suebu yang kemudian dibawa lari kembali menuju ke bagian tengah lapangan menemui Dapil Bayage.

Baca juga: Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebut atlet Peparnas Papua inspirasi bangsa

Dari Dapil Bayage, obor api dibawa naik ke atas menuju Hidayani dan Marinus Youwe di mana secara bersamaan keduanya membawa api menuju tempat penyalaan api kaldron di atas panggung pembukaan.

Setelah kaldron menyala, dilanjutkan dengan semarak kembang api yang memeriahkan suasana di dalam Stadion Mandala Jayapura.

Kemudian, tidak berhenti sampai di situ, kemeriahan kembali muncul dari lampu-lampu drone yang mulai diterbangkan satu per satu oleh para pilotnya.

Salah satu atlet difabel Susan mengatakan pembukaan Peparnas XVI di Papua merupakan sebuah pengalaman baru bagi para penyandang disabilitas.

"Diharapkan ke depannya, penyandang disabilitas tidak dipandang sebelah mata lagi namun dapat diberikan tempat yang sejajar dengan lainnya," katanya.

Baca juga: Atraksi lampu drone turut meriahkan pembukaan Peparnas XVI Papua 2021

Seremoni pembukaan Peparnas Papua mengusung mengusung tema "Cahaya dari Timur Papua".

Hadir deretan musisi papan atas seperti Anggun, Nowela Mikhelia, dan Edo Kondologit. Selain itu artis lokal yang terlibat di antaranya Kaonak, Manggorap, Nogei, Shine of Black, Piter Ginuy, dan Irsa Yoku.

Pembukaan Peparnas juga menghadirkan beragam tarian tradisional dari berbagai daerah, termasuk Papua sebagai tuan rumah.

Dalam upacara pembukaan atraksi 500 drone yang akan menghiasi langit-langit di Bumi Cenderawasih. Drone tersebut didatangkan dari Kalifornia dan Dubai lengkap dengan pilotnya dari Eropa dan Singapura.

Dari segi pengamanan, upacara pembukaan Peparnas Papua melibatkan 1.400 personel TNI-Polri.

Baca juga: Lukas Enembe sebut Peparnas XVI Papua adalah panggung kesetaraan

Seluruh kegiatan Peparnas Papua bakal menerapkan protokol kesehatan ketat mengingat masih dalam kondisi pandemi COVID-19.

Pembatasan penonton saat seremoni pembukaan diberlakukan. Meski begitu, masyarakat akan tetap dapat menyaksikan kemegahan upacara pembukaan dengan hadirnya videotron di sejumlah titik di Jayapura.

Selain itu Kementerian Kominfo juga telah menginstruksikan agar semua siaran televisi dapat menyiarkan upacara pembukaan dan penutupan Peparnas secara langsung dan juga tersedia layanan live streaming YouTube.

Peparnas Papua akan berlangsung di dua klaster yakni Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

Tak kurang dari 1.985 atlet dari 33 provinsi bakal bersaing dalam 12 cabang olahraga yakni angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, renang, sepak bola CP, tenis lapangan kursi roda, dan tenis meja.

Peparnas Papua menjadi momentum dan panggung kesetaraan bagi atlet disabilitas. Peparnas ini juga menjadi ajang unjuk kemampuan atlet disabilitas untuk terus berprestasi mengharumkan nama daerah dan bangsa.

Baca juga: Enam atlet disabilitas berprestasi Papua bawa bendera Peparnas

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021