Gresik (ANTARA News) - Pebulu tangkis Pelatnas Sony Dwi Kuncoro terancam tidak dipanggil memperkuat tim Indonesia pada kejuaraan Piala Sudirman di Qingdao, China, 22-29 Mei 2011, karena penampilannya yang tidak kunjung membaik setelah cedera.

Sekretaris Jenderal PB PBSI Yacob Rusdianto kepada wartawan di Gresik, Jawa Timur, Minggu, mengatakan kondisi Sony Dwi Kuncoro hingga kini belum seratus persen pulih dari cedera punggung yang dialami sejak akhir 2010 lalu.

Belum maksimalnya performa mantan juara Asia itu tampak jelas saat berlaga di turnamen All England dan Swiss Terbuka belum lama ini.

Pada dua kejuaraan tersebut, pebulu tangkis asal Surabaya itu langsung tersingkir di babak pertama dari lawan yang tidak diunggulkan.

"Penampilan Sony memang belum kembali seperti dulu. Saya menduga cuaca dingin di Eropa memengaruhi kondisi cedera punggungnya," katanya di sela-sela final kejuaraan antarsekolah "Milo School Competition".

Kendati demikian, Yacob Rusdianto masih berharap Sony Dwi Kuncoro bisa segera pulih dan kembali menemukan penampilan terbaiknya, sebelum kejuaraan beregu campuran Piala Sudirman digelar.

"Masih ada waktu satu bulan lebih untuk memantau perkembangan kondisinya. Yang jelas, PBSI hanya akan menurunkan pemain terbaik dan paling siap kondisinya. Apakah itu pemain Pelatnas atau non-Pelatnas," ujar Yacob.

Ia menambahkan, penentuan pemain untuk Tim Sudirman akan diputuskan pada akhir April atau paling lambat awal Mei. "Pendaftaran pemain ditutup pada 8 Mei," ujarnya.

Sementara itu, mantan pemain Pelatnas Taufik Hidayat yang dikonfirmasi pada kesempatan sama mengatakan dirinya siap tampil di Piala Sudirman, kalau memang PBSI masih membutuhkan tenaganya.

"Sebelum ini saya juga sudah membela negara di SEA Games dan Asian Games. Saya hanya minta PBSI tidak lagi terlalu bergantung pada saya, karena ini kejuaraan beregu dan semua pemain harus punya satu visi dan misi," ujarnya.

Juara dunia 2005 itu mengakui dari materi pemain yang ada saat ini, kekuatan Indonesia masih kalah dibanding pesaing kuatnya China dan beberapa negara lain, seperti Korea Selatan atau Denmark.

"Kita memang kalah materi, tapi semangat pemain juga tidak boleh kalah. Piala Sudirman asalnya dari Indonesia, sehingga semaksimal mungkin harus bisa direbut, meskipun berat," tambahnya.

Indonesia baru sekali merebut Piala Sudirman saat pertama kali digelar tahun 1989. Sedangkan China mendominasi dengan tujuh gelar dan Korsel meraih tiga gelar pada 1991, 1993 dan 2005.(*)

(T.D010/I007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011