Kejujuran dan integritas Hoegeng Iman Santoso, nilai-nilai yang harus lestari di kepolisian
Jakarta (ANTARA) - Nilai-nilai teladan dari Kapolri ke-5 Jenderal Pol (Purn) Hoegeng Imam Santoso terus memacu anggota Kepolisian Republik Indonesia untuk senantiasa jujur dan menjaga integritas, kata Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto.

Menurut Arief, kejujuran dan integritas Hoegeng Iman Santoso merupakan nilai-nilai yang harus lestari di kepolisian.

“(Sikap dan perbuatan Hoegeng, Red.) bisa menginspirasi saya, bagaimana meneruskan nilai-nilai integritas yang ditanamkan beliau terutama kepada keluarganya, dan bagaimana beliau menanamkan integritas kepada dirinya untuk mengelola organisasi (kepolisian) ini,” kata Arief saat menyampaikan pandangannya soal sosok Hoegeng saat peringatan 100 tahun mendiang Kapolri ke-5 itu di Jakarta, Minggu.

Arief, yang saat itu hadir mewakili Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, lanjut menyampaikan pandangannya bahwa kejujuran yang dipraktikkan oleh Hoegeng berakar dari keberanian.

“Kejujuran itu tidak dapat dilakukan kalau tidak ada keberanian. (Hoegeng) seorang yang bukan hanya jujur, tetapi dia juga berani jujur. Itu berarti dia juga berani berkorban, mengorbankan kepentingannya dengan semua privilese yang dimiliki,” terang Arief.

Baca juga: Wantimpres: Saya belum temukan polisi kini seperti sosok Hoegeng

Keberanian Hoegeng untuk selalu jujur itu jadi penyemangat tersendiri bagi Kabaharkam Polri dalam menjalankan tugas.

“Ini jadi pemacu bagi diri saya pribadi, teman-teman saya yang masih aktif, adik-adik, bahwa (dengan) bersikap jujur dan menjaga integritas ternyata Pak Hoegeng bisa jadi Kapolri, walaupun dengan berbagai macam tantangan, godaan, beliau mampu,” sebut Kabaharkam Polri.

Dalam kesempatan itu, Arief yakin banyak polisi yang berusaha keras untuk menjaga integritasnya dan meniru nilai-nilai hidup Hoegeng Iman Santoso.

“Banyak Hoegeng-Hoegeng masa kini yang berjuang menegakkan integritasnya, meniru apa yang sudah ditanamkan Pak Hoegeng. Tetapi, itu kembali lagi pada pribadi mereka, kembali lagi pada pimpinan Polri saat ini dan masa depan untuk mampu menanamkan nilai-nilai yang ditanamkan Pak Hoegeng sehingga nilai-nilai itu inheren, hidup, dan lestari di Kepolisian,” terang Arief Sulistyanto pada acara peringatan 100 Tahun Hoegeng.

Dalam acara itu, pihak keluarga Hoegeng meluncurkan buku “Dunia Hoegeng, 100 Tahun Keteladanan”.

Buku itu, yang ditulis oleh Farouk Arnaz, merupakan hasil prakarsa putra pertama Hoegeng, Aditya Hoegeng bersama Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto.

Baca juga: Keluarga Hoegeng luncurkan buku "Dunia Hoegeng, 100 Tahun Keteladanan"

Baca juga: Megawati harap polisi teladani Hoegeng yang merakyat dan berdedikasi

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021