Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan bahwa biaya proyek tol Cikampek-Palimanan membengkak sebesar Rp4 triliun dari yang direncanakan Rp7 triliun menjadi Rp11 triliun.

"Kenaikan harga konstruksi sendiri maupun tanah sekitar Rp4 triliun merupakan tanggung jawab investor untuk dicarikan lagi dana, untuk disediakan. Inilah yang memang harus dipenuhi oleh investor," katanya di Jakarta seusai melapor kepada Wapres Boediono di kantornya di Jakarta, Selasa.

Ia mengharapkan investor dapat memenuhi tambahan dana tersebut.

Menurut dia, jalan tol Cikampek-Palimanan sepanjang 116 km menjadi prioritas utama untuk diselesaikan. Pihak pemerintah akan mengusahakan pembebasan tanah selesai pada Agustus 2011. Pada September 2011 diharapkan telah memulai pembangunan konstruksinya.

Sementara itu, ia juga mengemukakan, sembilan ruas tol Trans Jawa menjadi prioritas utama termasuk tol Cikampek-Palimanan. Kesembilan ruas tersebut memiliki panjang sekitar 600 km.

Pemerintah menargetkan pada akhir 2012, seluruh tanah untuk tol ruas Jawa dapat dibebaskan. Pada 2014, tol Trans Jawa diharapkan dapat diselesaikan.

Tambahan dana disediakan untuk pembebasan lahan sebesar Rp3,85 triliun, sehingga dapat mempercepat pembangunan jalan tol tersebut. Dana tesebut, menurut Hermanto akan diupayakan melalui APBN Perubahan tahun ini. Dana itu nantinya akan dikucurkan ke Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang menangani pembebasan lahan.

"Tadi diputuskan Pak Menteri Keuangan akan menganggarkan 3,8 triliun diupayakan tahun ini," katanya.

Sembilan ruas jalan tol Trans Jawa memiliki panjang 657,86 km. Lahan yang dibebaskan untuk pembangunan tol itu mencapai 4.761,96 hektar.

Sembilan ruas itu terdiri dari jalur Cikampek-Palimanan, Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang. Kemudian, Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono,dan Kertosono-Mojokerto.

(M041/B012/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011