Nicosia (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Siprus pada Selasa mengizinkan pendaratan tiga pesawat militer asal Qatar di Bandar Udara Larnaca untuk mengisi bahan bakar setelah sebelumnya menolak perizinan karena pesawat tersebut akan melakukan operasi militer di Libya.

Radio negeri Siprus mengatakan bahwa pesawat tersebut merupakan dua jet tempur Mirage dan satu pesawat angkut C-17 Globe Master.

Pernyataan tertulis dari juru bicara pemerintah Siprus mengatakan bahwa pemerintah pada awalnya menolak izin pendaratan oleh pilot.

"Kemudian mereka meminta izin untuk pendaratan darurat karena kekurangan bahan bakar," kata pernyataan itu.

"Penerbangan sipil berlaku sejalan dengan peraturan internasional yaitu harus memberikan izin bagi pendaratan dan pengisian bahan bakar," tambah pernyataan itu.

Qatar merupakan negara Arab satu-satunya yang melibatkan diri dalam operasi serangan udara melawan pasukan pemimpin Libya, Muammar Gaddafi.

Siprus sebelumnya telah mengatakan bahwa mereka tidak ingin terlibat dalam segala operasi militer melawan Libya.

Presiden Demetris Christofias pada Ahad mengatakan bahwa pemerintahnya telah menyampaikan kepada Inggris atas keberatannya terhadap penggunaan pangkalan militer Inggris di Siprus bagi operasi militer di Libya.

Kementerian Pertahanan Inggris telah mengatakan bahwa pangkalan udara di wilayah selatan Siprus digunakan hanyalah bagi pemantauan dan sejumlah pesawat tanki bahan bakar dalam mendukung operasi tersebut.(*)
(Uu.KR-BPY/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011