Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta Rabu sore melemah tipis 4 poin ke posisi 8.718 per dolar AS dari posisi sebelumnya 8.714.

Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada mengatakan, rupiah terhadap dolar AS masih berada dalam posisi stabil di level 8.718.

"Mata uang Rupiah terhadap Dollar AS melemah tipis masih dianggap stabil pada sesi perdagangan Asia hari ini. Pergerakkan mata uang Asia lainnya juga bergerak mix," kata dia.

Ia menambahkan, aliran dana asing yang masuk masih mengucur ke tanah air salah satu sentimen positif yang menahan mata uang nasional bergerak melemah lebih dalam.

Sementara, menurut kajian PT Monex Investindo Futures dipaparkan, dengan menguatnya minyak mentah dunia berdasarkan data historis maka mata uang dollar AS akan tertekan sehingga menguatkan rupiah.

Sejak 2004, lanjutnya, telah tampak korelasi negatif antara harga minyak dengan dollar. Dicontohkan, akhir-akhir ini ketika tensi ketegangan Timur Tengah semakin merajalela, kembali terindikasi dollar cenderung melemah ketika ada kejutan supply minyak.

Ia menambahkan, ketika harga minyak naik, negara-negara pengekspor minyak menghasilkan lebih banyak pendapatan. Jika proporsi yang signfikan terjadi ke alokasi mata uang non-dollar, imbasnya terjadi penjualan dolar AS.

Selain itu, lanjutnya, ekonomi AS lebih intensif terhadap energi dibanding kebanyakan ekonomi negara berkembang lainnya, terbukti dari data import minyak dimana AS merupakan importir minyak yang lebih besar dibanding zona eropa. Maka tidak mengherankan jika ekonomi AS pun lebih terkena imbasnya ketika harga minyak semakin meroket.

(KR-ZMF/B012/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011