Jakarta (ANTARA News) - Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mendesak panitia kongres GMNI XVII di Balikpapan, Kaltim, untuk menyelesaikan beberapa persoalan yang muncul sebelum mengambil keputusan.

Desakan itu disampaikan enam ketua presidium GMNI di Jakarta, Rabu, yakni Ketua Presidium Komite Hubungan Internasional, Bambang Wijaksono ; Ketua Presidium Komite Ideologi dan Politik, Tengku Rully Fachrialsyah; Ketua Presidium Komite Kaderisasi, Risky Alfarisi, ; Ketua Presidium Komite Agitasi dan Propaganda, Husnul Hidayat,; Ketua Presidium Komite Advokasi Rakyat, Muhamad,; dan Ketua Presidium Komite Pengorganisiran, Sumber Daya Pendukung Gerakan, Mursyid Hidayat.

Ketua Presidium Komite Hubungan Internasional, Bambang Wijaksono mengatakan, penyelesaian persoalan itu penting dilakukan agar kongres berjalan demokratis, tanpa ada tekanan dari elit maupun oknum tertentu.

"Kami Presidium GMNI mengajak seluruh kader yang berperan dalam Kongres kali ini untuk menyelesaikan berbagai persoalan sebelum memutuskan untuk melanjutkan proses Kongres, sehingga pada akhirnya Kongres GMNI XVII dapat berjalan dengan sukses dan demokratis," katanya.

Selain itu, Presidium GMNI mengajak seluruh kader yang berperan dalam kongres kali ini untuk tetap berada pada rel perjuangan yang telah digariskan oleh amanat Ideologi, karena sejatinya pemilik sah organisasi adalah seluruh kader aktif dan bukan para oknum alumni serta para petualang politik.

Presidium GMNI juga menyesalkan oknum tertentu yang mendukung salah satu calon ketua Presidium. Dukungan itu dinilai berimbas pada ketidakharmonisan di tubuh presidium GMNI.

Persoalan lain yang diminta diselesaikan oleh presidium GMNI tersebut adalah terkait kebijakan sepihak yang diduga diambil oknum panitia nasional.(*)

(R009/K004)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011