Washington (ANTARA News) - Mantan Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter akan berkunjung ke Kuba, Senin sampai Rabu mendatang atas "undangan pemerintah Kuba", menurut Carter Center, Jumat.

Dalam kunjungan tersebut, Carter yang disertai oleh isterinya Rosalynn, akan bertemu dengan Presiden Kuba Raul Castro dan para pejabat Kuba lainnya serta warga setempat untuk "mempelajari tentang kebijakan ekonomi baru dan Kongres Partai Komunis mendatang."

Ia juga akan membahas berbagai cara untuk meningkatkan hubungan AS-Kuba, menurut Carter Center yang berkantor di Alaska, sebagaimana dikutip dari Xinhua-OANA.

Carter Center mengatakan, perjalanan tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan ke Kuba sebelumnya pada Mei 2002, dan saat ini dilakukan sebagai misi "pribadi, non-pemerintah".

Carter juga akan mengunjungi Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) bulan depan, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Toner, Kamis lalu.

Sebelumnya, pemerintah Kuba mengatakan pada Ahad malam bahwa pihaknya "mengutuk keras" terhadap intervensi militer asing dalam konflik di dalam negeri Libya.

Dalam pernyataannya, Kuba juga mendorong dialog dan negosiasi, dan mendukung "hak yang tidak dapat dicabut warga Libya guna memutuskan nasib sendiri tanpa intervensi asing."

Kementerian Luar Negeri Kuba menuduh negara Barat "atas terciptanya kondisi kondusif untuk agresi militer itu."

Pihak berwenang Kuba mengatakan intervensi tersebut "berarti manipulasi bersama dari Piagam PBB dan kewenangan Dewan Keamanan PBB, dan menunjukkan "standar ganda yang sesuai dengan tingkah lakunya."

"Resolusi PBB 1973 yang diterapkan Kamis lalu oleh Dewan Keamanan tidak memberi wewenang apa pun dalam banyak serangan di wilayah Libya, yang berarti pelanggaran hukum internasional," katanya dalam pernyataan.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011