Madiun (ANTARA News) - Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Bodag, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jatim, mengakibatkan sebuah rumah warga rusak dan memutuskan jalur transportasi antardusun dan desa.

Kepala Desa Bodag, Sugito, Sabtu, mengatakan, rumah warga yang rusak tersebut adalah milik Dariyanto, warga desa setempat yang kondisinya cukup rusak pada bagian tengah hingga belakang.

Tanah longsor tersebut juga membuat akses ekonomi warga di empat dusun, Desa Bodag, Kecamatan Kare, terhambat.

"Hingga Sabtu siang sekitar pukul 12.00 WIB, akses jalan belum dapat dilewati, karena material longsoran yang berupa batu, tanah, dan patahan pohon, cukup berat jika dievakuasi secara manual. Warga masih menunggu bantuan alat berat dari Pemkab Madiun," ujar dia kepada wartawan di lokasi kejadian.

Menurut dia, longsor ini disebabkan oleh hujan lebat yang mengguyur kawasan Desa Bodag yang berada di lereng Gunung Wilis sejak Jumat(25/3) sore hingga malam. Diduga, tanah bertebing tersebut tidak kuat menahan aliran air yang terus menggerus, sehingga longsor dan menimbun rumah serta jalur transportasi.

Sejak Sabtu pagi, warga desa setempat bergotong-royong membersihkan longsoran material yang menutup jalan. Besarnya bebatuan yang menutup jalan dan peralatan yang manual, memperlambat proses evakuasi material longsoran yang menutup hingga 50 meter.

"Untuk sementara, akses jalan hanya bisa dilalui orang berjalan saja. Untuk kendaraan roda dua dan empat belum dapat dilakukan. Tanah longsor yang terjadi kali ini berada d luar zona atau daerah yang telah ambles selama ini. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," kata Sugito.

Hal yang sama dilakukan di rumah korban longsor, Dariyanto. Sejumlah warga desa juga bergotong-royong membersihkan material longsoran yang menutupi bagian tengah dan belakang rumah tersebut.

Istri korban, Sudari, mengatakan, rumahnya tiba-tiba tertimbun longsor pada Jumat (25/3) malam. Padahal, saat kejadian, ia dan anggota keluarga yang lain berada di dalam rumah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

"Waktu itu sekitar jam delapan malam, saya mendengar suara gemuruh di belakang rumah. Takut terjadi apa-apa, Saya, suami, dan anak-anak, langsung berlari keluar rumah. Kami selamat, tapi beberapa ternak sapi dan kambing kami mati akibat tertimbun tanah longsor," kata Sudari.

Kini pihaknya maupun warga desa lainnya berharap, segera ada penanganan dari pemerintah daerah setempat. Sebab bencana tanah longsor masih mengancam warga di daerah ini.

Kepala Desa Bodag, Sugito, menambahkan, pihakya juga telah melaporkan kejadian ini ke Bakesbangpol dan Linmas Kabupaten Madiun untuk penanganan lebih lanjut. Bantuan bahan makanan dan logistik bagi warga desa dan korban longsor juga telah diberikan.

Sementara, data dari Bakesbangpol dan Linmas Kabupaten Madiun, mencatat, daerah rawan longsor di Kabupaten Madiun, berada di kecamatan yang terletak di lereng Gunung Wilis, yakni, Kecamatan Kare, Gemarang, Dagangan, dan Wungu. Warga di sekitar daerah tersebut diminta untuk waspada jika hujan deras mengguyur kawasan setempat. Apalagi, sejumlah tanah di Desa Bodag, Kare, sebelumnya telah ambles hingga beberapa meter.(*)

(L.KR-SAS*F002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011