Teheran (ANTARA News/IRNA-OANA) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan, hubungan Iran-Pakistan tidak berdasarkan pada kebijakan-kebijakan sesaat dan menambahkan kedua negara harus berusaha memperluas kerja sama di berbagai bidang.

Menurut laporan laman Kantor Kepresidenan Iran, Sabtu malam, Presiden Ahmadinejad dalam pertemuan dengan Ketua Majelis Nasional Pakistan Fehmida Mirza, yang berada di Teheran untuk menghadiri Upacara Nowruz Internasional, mengatakan Iran dan Pakistan adalah korban terorisme.

"Meskipun pemerintah Pakistan sedang bekerja keras untuk memerangi terorisme, namun akar utama terorisme adalah berada di tangan kekuatan-kekuatan yang ingin mendominasi dunia," kata presiden kepada tamunya dari Pakistan.

Dia menandaskan ada orang-orang yang tidak ingin melihat negara-negara seperti Iran, Pakistan atau Afghanistan akan bebas dan dengan menggunakan tindakan-tindakan seperti terorisme berusaha untuk mencapai tujuan jahat mereka.

Presiden Ahmadinejad menambahkan Nowruz raya merupakan kesempatan yang tepat bagi negara-negara untuk bertukar pandangan tentang cara-cara untuk memperluas kerja sama.

Ketua Majelis Nasional Pakistan menyatakan kegembiraannya dengan perjalanannya ke Iran dan menghadiri upacara tersebut serta mengatakan bahwa Pakistan memberikan kepentingan khusus untuk memperluas hubungan dengan Iran.

Dia menghargai Iran sebagai tuan rumah upacara dan mengatakan bahwa ini akan menjadi kesempatan yang cocok bagi negara-negara muslim berkumpul dan mendiskusikan isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.

Fehmida Mirza mengutuk terorisme dan mengatakan bahwa Pakistan adalah korban terorisme dan itu harus dilawan dengan fenomena bekerja sama yang menyenangkan dengan negara-negara regional.
(T.H-AK/B009)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011