Jakarta (ANTARA News) - Markas Besar TNI Angkatan Darat menyatakan, keberadaan sejumlah personel TNI dalam penyelenggaraan Kongres Komite Pemilihan dan Komite Banding Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Pekanbaru Riau, Sabtu (26/3) malam, untuk mengamankan jalannya kongres yang diprediksi akan ricuh.

"Keberadaan kami di sana atas permintaan Polda Riau kepada Korem setempat, untuk mengantisipasi kongres berlangsung ricuh," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Wiryanto ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Minggu.

Ia mengakui, keberadaan personelnya yang berpakaian dinas lapangan lengkap dalam pengamanan di area Hotel Premier tempat kongres dilaksanakan. "Ya mereka kan bertugas....ya wajar jika menggunakan pakaian dinas lapangan lengkap. tidak berlebihan itu. Jumlahnya pun tidak banyak dibandingkan aparat kepolisian dan peserta kongres. Satu kompi pun tidak ada kami," kata Wiryanto.

Ia menekankan, keberadaan TNI di area Kongres PSSI yang mengagendakan pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding PSSI itu sama sekali tidak bertujuan memprovokasi pihak tertentu dikaitkan dengan pencalonan Jenderal TNI George Toisutta yang kini menjabat Kepala Staf Angkatan Darat, sebagai Ketua Umum PSSI.

"Apalagi kan kongres itu bukan untuk memilih Ketua Umum PSSI. Kongres di Pekanbaru untuk pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding. Jadi, tidak ada kaitannya. Kalau pun Bapak George Toisutta ikut dalam bursa pemilihan Ketua Umum PSSI itu juga karena dicalonkan, bukan mencalonkan diri," ujarnya.

Selain itu, ia menambahkan, juga tidak ada arahan atau perintah kepada jajaran TNI Angkatan Darat untuk mendukung, atau menjegal pihak tertentu dalam pemilihan Ketua Umum PSSI baik mulai dari proses pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding, maupun nanti saat pemilihan ketua umum dilangsungkan.

Jauh sebelum Kongres PSSI yang mengagendakan pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding dimulai, kisruh selalu mewarnai PSSI terutama menyangkut pemilihan ketua umumnya. Pemilihan Ketua Umum PSSI diikuti empat calon yakni Nurdin Halid, Arifin Panigoro, Nirwan Bakrie dan Jenderal TNI George Toisutta yang kini menjabata sebagai Kepala Staf Angkatan Darat.

Kisruh yang tak kunjung reda berujung pada keputusan Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yang menolak keempat calon maju dalam bursa pemilihan Ketua Umum PSSI. Akibatnya, perlu dibentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding untuk Kongres PSSI pada April 2011 yang mengagendakan pemilihan Ketua Umum PSSI.

Tentang dugaan penyalahgunaan fungsi komando teritorial oleh TNI Angkatan Darat dalam Kongres Pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding PSSI itu, Wiryanto menyatakan, "Silakan buktikan dimana penyalahagunaannya...,".

Ia menegaskan, dalam melakukan pengamanan TNI selalu berpegang teguh pada UU TNI N034/2004 yang menyatakan TNI boleh melakukan perbantuan terhadap Polri jika ada permintaan. "Jadi, jika ada permintaan dari Polri baru kita bantu. Jika tidak, ya kita tidak akan turun tangan. Untuk apa,?" ujarnya.(*)

(T.R018/D011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011