Jambi (ANTARA News) - Awan atau mendung cukup tebal yang menyelimuti Kota Jambi, Senin pagi, belum mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Taha, Jambi, dan cuaca serupa juga terjadi di belahan selatan Sumatera.

"Kendati awan tebal menyelimuti Kota Jambi, namun tidak mengganggu aktivitas penerbangan karena jarak pandang berada di atas 3.000 meter, atau diatas jarak (pandang) minimal pilot dengan landasan 2.500 meter," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jambi Remus L Tobing, Senin.

Ia menyebutkan, awan tebal atau mendung itu terjadi di Sumatera bagian selatan meliputi Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung.

Prakiraan cuaca wilayah Jambi sepekan ke depan, katanya, akan sering terjadi cuaca ekstrem sebagai dampak tekanan rendah.

Tekanan rendah di Samudra Hindia, sebelah selatan Srilangka, barat daya Pulau Enggano Bengkulu, selatan Pulau Bali, dan celah timur utara Darwin Australia.

Akibat tekanan rendah itu, suhu muka laut di Samudra Hindia sebelah barat Sumatera dan perairan pantai timur Jambi berkisar 29 derajat celcius, atau masih cukup hangat dan bisa menimbulkan awan hujan.

Selama sepekan ke depan, cuaca akan tetap berawan dan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpeluang pada sore dan malam hari, sedangkan angin bertiup dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan delapan hingga 25 kilometer per jam.

Di perairan pantai timur Jambi, angin bertiup dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan delapan hingga 22 kilometer per jam, berpotensi gelombang dengan ketinggian antara satu hingga dua meter.

"Kondisi cuaca untuk sepekan ke depan harus diwaspadai hujan deras disertai petir dan angin kencang yang rawan terjadi sore dan malam hari," kata Remus L Tobing.

(M037/M029/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011